Khofifah Sebut Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jember Tertinggi se-Jatim

Khofifah Sebut Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jember Tertinggi se-Jatim

Yakub Mulyono - detikNews
Selasa, 02 Mar 2021 19:27 WIB
gubernur khofifah
Gubernur Khofifah (Foto: Yakub Mulyono)
Jember - Gubernur Jawa TimurKhofifah Indar Parawansa menyebut angka kematian ibu dan bayi di Jember tertinggi se-Jatim. Khofifah berharap hal ini bisa menjadi perhatian serius Pemkab Jember.

"Sebab untuk melihat kualitas dan daya saing itu, (salah satu parameternya) adalah AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi) dan Stunting," kata Khofifah dalam pidato sambutan Serah Terima (Sertijab) Bupati Jember di Gedung DPRD Jember, Selasa (2/3/2021).

Menurut Khofifah, AKI di Jember pada tahun 2020 mencapai 61 orang. Sedangkan di Jatim sebanyak 565 orang. Sedangkan untuk AKB di Jember tercatat ada sebanyak 324 bayi. Dengan total AKB se Jawa Timur tercatat ada 3.611 kasus kematian bayi.

Sebagai upaya untuk menekan AKI, AKB, dan Stunting, kata Khofifah, perlu kerja keras dari semua pihak dan kalangan. Seperti halnya yang dilakukan oleh PKK dan Posyandu.

"Yang jangan kemudian dianggap ringan kerjanya. Bahkan ibu ketua PKK bisa lebih sibuk dari Bupati. Karena keliling (untuk memberikan edukasi soal AKI, AKB, dan Posyandu) itu," ujarnya.

Selama kurun waktu 10 tahun sejak 2010, kata Khofifah, AKI di Jatim berada di angka rata-rata 500 sampai 600 orang. Dan sejak 2015, angkanya cenderung menurun.

Demikian juga dengan AKB. Di mana pada tahun 2015 tercatat ada 5.132 bayi meninggal. Namun pada tahun 2020, angkanya turun menjadi 3.611 bayi.

Gubernur Khofifah mengingatkan sesuai petunjuk Presiden Jokowi, menekan AKI, AKB dan stunting menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan SDM. Untuk itu, pemerintah daerah harus bersinergi dengan semua pihak.

"Seperti halnya di Surabaya, Unair yang diminta untuk diajak sinergi. Kaitannya kesediaan relawan dari kesehatan untuk melakukan sosialisasi soal AKI, AKB, dan Stunting itu," katanya.

"Kalau Jember mungkin Unej, menurunkan relawan (kampus) yang inisiatornya nanti (berkolaborasi dengan) Unicef," sambung Khofifah.

"Jika ingin bicara soal kualitas SDM kita, kuncinya ya 3 itu (AKI, AKB, dan Stunting) kata Pak Presiden. Jadi segera diatasi, Angka kematian ibu yang tinggi, angka kematian bayi yang tinggi, dan juga angka Stuntingnya yang juga tinggi," pungkasnya.

Bupati Jember Hendy Siswanto berjanji akan menjadikan penanganan masalah AKI, AKB, dan stunting masuk prioritas program kerjanya.

"Saat ini kita mempunyai tiga persoalan. Pertama (kematian) anak dan ibu, ketiga soal stunting. Ini nantinya jadi prioritas yang sangat serius sekali (dikerjakan). Angkanya sangat tinggi dan tidak baik buat kemajuan Jember, dan (bagaimana nantinya) orang luar melihat, kalau tidak bisa menangani. Ini sangat mempengaruhi (nama Jember)," kata Hendy.

Sehingga sebagai langkah konkret yang akan dilakukan ke depan, kata Hendy, pihaknya akan bekerja berkoordinasi dengan PKK dan stakeholder terkait. Fokusnya, memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan ibu dan bayi.

"Langkah ke depan, kami akan memperkuat (memberikan edukasi dan materi tentang AKI, AKB, dan Stunting) kepada ibu-ibu PKK, dan posyandu. Tentunya kami tidak akan membiarkan itu. Juga bersama OPD Terkait untuk sinergi bersama," katanya.

Selain itu, juga akan berkoordinasi dengan stakeholder lain. Misal, dengan BKKBN.

"Kita akan sinergikan teman-teman Dinkes, BKKBN, akan bersama-sama untuk menentukan apa yang dilakukan untuk hal ini (menyelesaikan persoalan kematian ibu dan anak, juga stunting)," tandas Hendy.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.