Tak hanya rumah warga, satu unit motor dan 68 ternak warga berupa kambing dan sapi mati tertimbun material longsor Lumajang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Warga menyelamatkan diri sebelum longsor terjadi.
Kepala Desa (Kades) Sawaran Kulon Sugeng membenarkan adanya longsor ini. Sedikitnya 13 rumah terdampak. Tak hanya itu, 68 ternak juga terkubur.
"Tanah longsor ini mengakibatkan 13 rumah rusak dan 68 ternak warga mati akibat tertimbun material tanah longsor," ujar Kepala Desa Sawaran Kulon Sugeng kepada detikcom, Minggu (28/2/2021).
Longsor di Lumajang ini terjadi setelah kawasan perbukitan tersebut diguyur hujan deras sejak Sabtu (27/2) malam. Kontur tanah yang labil, membuat tanah tak mampu menahan rembesan air.
![]() |
Awalnya, warga curiga dengan banyaknya material lumpur melewati teras rumah mereka. Khawatir terjadi bencana, warga pun bergegas keluar rumah dan menyelamatkan diri naik ke bukit di sekitar rumahnya. Dan dini hari, Bukit Kokon yang berada di sisi barat pemukiman warga pun longsor.
"Sebelumnya terjadi hujan kemudian ada suara gemuruh, sehingga warga keluar rumah semua. Dan tak lama terjadi tanah longsor yang merusak rumah warga dan menimbun ternak. Tapi alhamdulilah tidak ada korban jiwa," ujar salah satu warga Desa Sawaran Kulon Badrus Sodiq.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 37 jiwa warga dievakuasi ke kantor desa setempat. Kebutuhan makan minum dan alat tidur warga disiapkan pemerintah Desa setempat bersama BPBD Kabupaten Lumajang.
"Terdapat 37 jiwa yang dievakuasi dan mengungsi ke kantor desa. Kebutuhan makan dan minum ditanggung pemerintah desa dibantu dengan BPBD Lumajang," tambah Sugeng. (fat/fat)