"Sebelum diberi ban dan tanda begini, di sini hampir tiap hari ada yang jatuh dari sepeda motor. Bahkan, sehari bisa 2 -3 pengendara yang jatuh. Termasuk kemarin pegawai puskesmas," kata Yanto, warga yang tiba-tiba menemui detikcom saat di tepi jalan raya Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Minggu (28/2/2021).
Pengamatan detikcom menyebutkan, di lokasi yang ditunjuk pria berprofesi sopir ini memang ada lubang-lubang. Posisinya cukup berdekatan, di sisi utara Jalan Raya Desa Klatakan Kecamatan Kendit. Satu lubang berukuran besar dan satunya lagi lebih kecil. Lubang besar itu berdiameter lebih dari 150 cm dan cukup dalam.
Setiap terjadi genangan, lubang itu tidak terlihat oleh pengendara karena tertutup air. Sedangkan selesai genangan, lubang akan tergenang air, hingga pengendara susah mengukur kedalamannya secara cepat. Akibatnya, banyak pengendara yang terjerembab dan terjatuh dari kendaraannya.
"Korbannya rata-rata mengalami luka-luka. Ada pedagang kain, pegawai puskesmas, terus orang Bondowoso, juga pernah jatuh di sini," tutur Yanto.
Menurut Yanto, kondisi jalan berlubang itu semakin parah, justru setelah dilakukan perbaikan jalan beberapa waktu lalu. Dalam perbaikan tersebut, dilakukan pengupasan badan jalan di sisi utara hingga jadi lebih rendah. Padahal, dengan begitu rawan terjadi genangan yang menyebabkan kerusakan jalan.
"Sebelum ada perbaikan, jalan di sini aman-aman saja. Malah yang rusak biasanya yang timur sana," tandasnya.
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban kecelakaan susulan, warga sekitar pun berinisiatif menutup lubang itu dengan dua ban bekas. Berikutnya, warga juga memberi tanda dengan kayu yang dilengkapi kain warna kuning menyala. Dengan begitu, pengendara diharap lebih hati-hati melintas di jalanan tersebut.
Tak hanya di jalan raya Desa Klatakan saja. Kondisi jalan rusak juga banyak dijumpai di sepanjang jalan raya pantura Situbondo. Jalan rusak dimaksud, adalah bergelombang dan berlubang. Warga pun meminta agar pemerintah segera turun tangan melakukan perbaikan, bukan hanya tambak sulam saja. Jika tidak, dikhawatirkan kerusakan jalan itu akan lebih banyak menimbulkan jatuhnya korban.
"Saya juga salah satu korban lubang jalan. Saya terjatuh dari motor karena terperosok lubang di jalan raya Kecamatan Suboh. Pemerintah harus tanggap. Segera perbaiki jalan rusak, jangan nunggu korban jatuh lebih banyak lagi," desak Saiful Abrori, seorang pengendara motor asal Kecamatan Panarukan. (fat/fat)