Harga Cabai di Surabaya Masih Pedas, 3 Hari Ini Masih Bertahan Rp 100 Ribu/Kg

Harga Cabai di Surabaya Masih Pedas, 3 Hari Ini Masih Bertahan Rp 100 Ribu/Kg

Esti Widiyana - detikNews
Kamis, 25 Feb 2021 13:01 WIB
harga cabai rawit si surabaya masih 100rb/kg
Cabai di pasaran masih mahal (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Harga cabai di Surabaya masih tinggi. Sudah tiga hari ini harganya masih Rp 100 ribu/kg dan belum menurun. Pedagang menduga, naiknya harga cabai karena daerah pemasok dilanda bencana.

Salah satu pedagang Pasar Pucang, Imam mengaku harga cabai yang dijual hingga saat ini masih Rp 100 ribu/kg. Namun berbeda jika harga cabai biasa cepat busuk, jauh lebih murah.

"Cabai rawit super Rp 100 ribu/kg, yang campuran ada ijo-ijo Rp 70 ribuan/kg dan cepat busuk," kata Imam kepada detikcom, Kamis (25/2/2021).

Menurutnya, naiknya harga cabai rawit ini disebabkan cuaca. Sehingga membuat gagal panen karena keadaan cuaca ekstrem.

"Mungkin dari pihak petani nggak mau panen semua, karena cuaca ekstrem, mereka takut rugi," ujarnya.

Kondisi ini membuat Imam kulakan cabai rawit lebih sedikit. Sebab, daya beli masyarakat juga menurun karena harganya melonjak. "Pembeli awalnya ya kaget, sekarang mereka sudah menganggap lumrah. Saya biasanya kulakan di Pasar Keputran," jelasnya.

Sama halnya dengan salah satu pedagang Pasar Soponyono, Sutiah. Dia mengatakan harga cabai hingga kini masih Rp 100 ribu/kg. Kenaikan harga ini sudah terjadi dalam sepekan.

"Masih Rp 100 ribu/kg, sebelumnya Rp 80 ribu/kg. Kulake (Kulakannya) sudah Rp 95 ribu, kalau satu ons Rp 12 ribu. Jadinya kulak sedikit, cuman 2 kg-an," pungkasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.