"Sudah sebulan ini. Terus naik. Dari Rp 80 ribu, Rp 85 ribu sampai sekarang Rp 90 ribu per kilonya. Bahkan kemarin sempat Rp 95 ribu," ujar Saidah (30), pedagang cabai di Pasar Pagesangan, Jambangan, kepada detikcom, Senin (22/2/2021).
"Kalau normalnya ya Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilonya," imbuh Saidah.
Meski ada kenaikan, namun para penjual cabai menyebut pembeli tidak mengeluh karena sudah paham dan maklum dengan kondisi yang membuat harga cabai melonjak.
"Karena naiknya juga sama di semua pasar. Ya itu Rp 90 kilo. Tapi tetap ada pembeli. Cuma pembelian dikurangi. Biasanya beli sekilo jadi setengah kilo," kata Sriana (40), pedagang cabai di Pasar Karah .
"Kalau yang paling banyak dicari ya itu cabai rawit. Biasanya setengah kilo atau 1 ons Rp 10 ribu," lanjut Sriana.
Sementara kenaikan harga cabai hingga harga Rp 100 ribu ada di Pasar Genteng. Salah satu pedagang cabai, Muhammad Imron menyebut harganya sudah mencapai Rp 100 ribu /kg. Kenaikan itu sudah sepekan yang lalu.
"Untuk cabai rawit 1 kg Rp 100 ribu-Rp 110 ribu, naik memang sejak minggu lalu dari Rp 80 ribu sekarang Rp 100 ribu. Kalau normal waktu musim bisa murah Rp 30 ribu," kata Imron.
Di Pasar Genteng, Imron mengaku pembeli mengeluh dengan naiknya harga cabai ini. "Pembeli ngeluh, kaget, harga cabainya mahal," ujarnya.
Kenaikan harga cabai rawit ini juga diikuti naiknya harga cabai jenis lain. Misalnya cabai merah naik menjadi Rp 50 ribu dari harga sebelumnya Rp 40 ribu.
Salah satu pembeli cabai rawit, Vivi mengaku kaget saat tahu harganya sangat tinggi. "Mahal banget ya, kaget. Jadinya ya cuman beli sedikit, irit pakai cabai," kata Vivi.
Simak video 'Harga Cabai di Bandung Kian 'Pedas', Tembus Rp 100 Ribu':
(iwd/iwd)