Pelarian Pembunuh Terapis di Mojokerto, Gadaikan Motor Hingga Dihantui Korban

Pelarian Pembunuh Terapis di Mojokerto, Gadaikan Motor Hingga Dihantui Korban

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 19 Feb 2021 22:16 WIB
pembunuhan di mojokerto
Irwanto kabur 14 hari sebelum akhirnya ditangkap (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto - M Irwanto (25) berhasil kabur selama 14 hari setelah membunuh Ambarwati alias Santi (44), terapis rumah pijat Berkah di Mojokerto. Ia menggadaikan sepeda motor untuk membiayai dua pekan pelariannya yang terus dihantui korban.

Irwanto membunuh Santi di rumah pijat Berkah di Jetis pada Kamis (4/2) siang. Perbuatan keji itu dilakukan tersangka usai mendapat layanan pijat plus-plus dari korban. Ia merencanakan pembunuhan tersebut karena ingin melampiaskan syahwatnya tanpa membayar jasa korban Rp 300.000.

Namun, aksi tersangka ketahuan teman kerja korban, Tatik (47) yang saat itu juga berada di dalam rumah pijat Berkah. Sehingga dia melukai Tatik menggunakan golok yang dia pakai membunuh Santi. Ibu rumah tangga asal Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis itu menderita luka sobek di telinga dan pipi kiri.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rahmawati Laila mengatakan Irwanto kabur ke rumah temannya di Desa Karangri, Kecamatan Kesamben, Jombang setelah membunuh korban. Dia menggadaikan sepeda motor Honda BeAT nopol S 6110 OAG miliknya ke temannya tersebut.

"Tersangka menggadaikan motornya ke temannya Rp 1 juta. Uang itu dipakai kabur ke Palembang (Sumsel) karena tersangka punya saudara dari pihak ibunya di sana," kata Laila kepada wartawan di Mapolres Mojokerto Kota, Jalan Bhayangkara, Jumat (19/2/2021).

Dari Kota Santri Jombang, lanjut Laila, Irwanto naik bus menuju Jakarta. Namun saat sampai di Ibu Kota, tersangka justru membatalkan niatnya ke Palembang. Karena uang yang tersisa di tangannya saat itu tidak cukup untuk membiayai pelariannya ke Ibu Kota Provinsi Sumsel tersebut.

"Tersangka juga mengaku ditampaki korban yang menangis merintih kesakitan di atas pohon. Akhirnya tersangka bingung dan pulang ke Jombang, ke rumah kakak perempuannya," terangnya.

Laila menjelaskan, Irwanto berdalih ke kakaknya sedang diburu polisi karena tersangkut kasus narkoba sehingga membutuhkan tempat aman. Kakaknya pun menyampaikan pengakuan tersangka ke bapak dan ibunya. Sehingga tersangka diajak pulang oleh kedua orang tuanya.

"Orang tuanya lantas menitipkan tersangka ke teman masa kecil ibunya yang bekerja di Magetan. Kemudian tersangka diantar bareng-bareng keluarganya ke Madiun. Di terminal Madiun dijemput teman ibunya tersebut, lalu dibonceng ke rumahnya," ungkapnya.

Selama di Magetan, kata Laila, Irwanto bersembunyi di rumah teman ibunya di Dusun Mangu, Desa/Kecamatan Takeran. Namun, keberadaannya di tempat itu berhasil diketahui polisi.

Tersangka dibekuk tepat dua pekan usai membunuh Santi, Kamis (18/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Kedua betisnya mendapat hadiah timah panas dari polisi gara-gara berusaha kabur saat diringkus.

"Sementara ini masih kami proses lebih lanjut lagi. Kami lihat motifnya dulu untuk menyembunyikan tersangka. Apakah mereka tahu atau tidak (kalau tersangka diburu karena kasus pembunuhan). Karena beberapa saksi menyatakan tersangka mengaku ke keluarganya kena masalah narkoba, bukan pembunuhan," tandasnya.

Irwanto mempunyai istri yang sedang mengandung anak pertamanya. Usia kehamilan istrinya kini sudah 8 bulan. Namun, warga Dusun/Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben, Jombang ini sudah dua bulan pisah ranjang dengan istrinya karena dalam proses perceraian. Kondisi inilah yang membuat Irwanto tak mampu menahan nafsu birahinya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.