Surabaya Sempat Nol Penambahan Kasus COVID-19 Sehari

Surabaya Sempat Nol Penambahan Kasus COVID-19 Sehari

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 19 Feb 2021 13:10 WIB
Tidak ada penambahan Kasus COVID-19 di Surabaya pada Selasa (16/2). Namun dua hari berikutnya, ada tambahan puluhan kasus COVID-19.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara/Foto: Esti Widiyana
Surabaya - Tidak ada penambahan Kasus COVID-19 di Surabaya pada Selasa (16/2). Namun dua hari berikutnya, ada tambahan puluhan kasus COVID-19.

Berdasarkan data dalam laman lawancovid-19.surabaya.go.id, penambahan kasus COVID-19 pada 17 Februari mencapai 54 orang. Sedangkan pada 18 Februari ada 51 kasus baru.

Hingga kini Surabaya terus melakukan penekanan penyebaran COVID-19 hingga tingkat bawah. Di mana, jajaran terkait diberi bekal tracing agar pelacakan dilakukan secara masif.

"Terkait penambahan ini kan pemkot berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pengawasan pada protokol kesehatan, camat, lurah, kampung tangguh. Proses tracing yang dilakukan kita perbanyak lagi. Beberapa pelatihan terhadap kepolisian untuk tracing, untuk memutus mata rantai," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara di ruang kerjanya, Jumat (18/2/2021).

Menurutnya, testing juga terus dilakukan di Surabaya. Hingga per 14 Februari sudah dilakukan tes kepada 557.892 spesimen. Sehingga, ketika diketahui ada yang terpapar akan lebih cepat mendapatkan penanganan dan perawatan, agar kondisinya tidak menjadi berat.

"Swab massal tetap dilakukan, treatment yang diberikan kepada para penderita COVID-19, kami berusaha maksimalkan. Kita juga memfasilitasi tempat isolasi, penderita bisa memanfaatkan Hotel Asrama Haji untuk OTG dan gejala ringan," jelasnya.

Febri mengatakan, saat ini Pemkot Surabaya sedang proses dan berusaha untuk mendukung kampung tangguh. Yakni berupa pemberian alat dukung untuk pelaksanaan protokol kesehatan. Yang dianggarkan Rp 3,9 miliar dan akan didistribusikan di 1.360 kampung tangguh.

"Semua berupa barang. Seperti sprayer, handscoon, masker dan lainnya. Pemerintah, TNI, Polri tidak bisa bekerja sendiri. Perlu bantuan dari masyarakat. Vaksin sudah diberikan, tapi senjata pertama tetap protokol kesehatan," ujarnya.

Hingga kini, pasien kasus COVID-19 di Surabaya masih didominasi OTG. Jika dilihat berdasarkan usia dalam satu pekan terakhir, lebih banyak usia dewasa.

"Usia 31-40 tahun yang mendominasi, disusul 51-60 tahun. Artinya kalau melihat data ini, bisa saja dia yang aktif ketika di lapangan tidak melakukan disiplin protokol kesehatan dan di rumah ada orang tua. Ini bisa menulari, sangat rentan pulang bawa penyakit. Kalau komorbid tambah bahaya. Kami harap sebelum semua divaksin tetap disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.

Tonton video 'Masuk ke RI, Ini Deretan Negara yang Paling Banyak Positif Corona':

[Gambas:Video 20detik]



(sun/bdh)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.