Sepintas, semua sudah didapatkan ibu satu putri ini. Lalu kenapa akan dilepaskan (Dijual)? Semua berawal ide dari pembicaraannya dengan sang anak yang saat ini berada di Hongkong bekerja sebagai perawat.
Putri semata wayangnya tersebut, juga memiliki andil hingga memutuskan untuk menjual usahanya. Apalagi dengan kiriman uang setiap bulan dari anaknya yang bekerja menjadi perawat di Hongkong, sudah cukup memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Biasa obrolan ibu dan anak. Saya curhat dan anak saya ngomong kalau mungkin akan lebih asik kalau dapat ayah baru dan menjual aset kafe sekaligus. Kata anak saya, apalagi yang mami cari ? Maka saya semakin mantap untuk menjualnya, tapi dengan cara berbeda," tutur Susan malu-malu kepada detikcom, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Jual Kafe Bonus Istri di Blitar, Berminat? |
Susan memang sudah beberapa kali mencoba mencari pasangan hidup. Namun tak kunjung menemukan figur yang cocok. Sementara di sisi lain, dirinya sudah merasa lelah jika harus menjalani hidup dan mengelola kafe-nya hanya seorang diri.
"Saya sudah bosan menjomblo 4 tahun. Ini juga didorong anak saya yang sudah bekerja di Hongkong," ungkap pemilik tinggi badan 165 cm dan berat badan 52 kg ini.
Sementara, bisnis kafe dan resto yang dimilikinya sejak 2015 ini diklaim prospektif. Sebelum pandemi, omzet per harinya bisa mencapai Rp 5- 6 juta. Adanya kebijakan PPKM dan pembatasan jam malam, membuat omzetnya turun menjadi sekitar Rp 3-4 juta/harinya. Akhirnya menjual kafe bonus istri.
"Sudah beberapa kali sebenarnya ada yang menawar harga, terakhir ditawar Rp 2,5 miliar. Sampai saat ini proses negosiasi masih berjalan. Dan saya pun juga tidak memaksa untuk mengambil bonus istri bagi calon pembeli. Intinya kalau tidak, ya tidak apa-apa," pungkasnya.
Simak juga Video: Selain Menu Eropa, Peletakannya Pun ada di Belakang Bingkai Foto Cafe Batavia Kota Tua Jakarta
(fat/fat)