"Kalau memang video tersebut benar, bisa kami jelaskan fenomena alam tersebut disebut waterspout. Kejadian tersebut disebabkan oleh adanya awan Cumulonimbus," ujar Teguh Tri Susanto, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021).
Teguh menjelaskan, fenomena itu disebut waterspout, apabila terjadi di perairan/lautan. Apabila terjadi di daratan, bernama angin puting beliung.
Waterspout sendiri, lanjut Teguh, yakni fenomena berupa kolom pusaran air yang tertarik masuk ke dasar awan.
"Kejadiannya mirip puting beliung akan tetapi berada di perairan. Perlu dipahami bahwa tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan waterspout," jelasnya.
Menurut Teguh, fenomena waterspout tidak terjadi dalam waktu yang lama dan bersifat lokal.
"Kejadiannya bersifat lokal dan waktunya relatif singkat," imbuhnya.
Teguh menambahkan, fenomena itu bisa berdampak bahaya untuk penerbangan. Apabila, pesawat ada di dalam pusaran tersebut.
Diketahui sebelumnya, sebuah video angin puting beliung viral di aplikasi percakapan. Video berdurasi 48 detik itu memperlihatkan angin puting beliung bergulung-gulung di tengah laut. Angin itu terus berputar di tengah mendung gelap yang menyelimuti langit.
Dalam video tersebut, terdengar suara pria menyebutkan jika ada peristiwa angin puting beliung di Kenjeran. Pria tersebut juga sempat mendekatkan jarak kameranya ke objek angin puting beliung. (iwd/iwd)