Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung Pernah Todongkan Pisau dan Celurit ke Kades

Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung Pernah Todongkan Pisau dan Celurit ke Kades

Adhar Muttaqien - detikNews
Selasa, 16 Feb 2021 21:12 WIB
pembunuhan di trenggalek
Pelaku di Polres Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqien/File)
Trenggalek - Ulah pelaku pembunuhan ayah kandung di Trenggalek ternyata juga membahayakan warga sekitar. Bahkan kepala desa sempat beberapa kali ditodong pisau dan sabit.

Kepala Desa Kertosono, Kecamatan Panggul Mulyono, mengatakan sebelum kejadian pembunuhan pada Senin (15/2) pagi, ia pernah beberapa kali menjalin komunikasi maupun mediasi dengan Fera Setyadi (27), pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya Wahib (52).

Dalam komunikasi yang terjadin, Kades mengaku sangat berhati-hati, sebab pelaku cenderung agresif dan membahayakan. Ia mengaku pernah diancam akan dibunuh dengan sebilah pisau gara-gara salah ucap.

"Karena salah ucap, pisau itu diancamkan ke leher saya dan dia bilang, Pak Lurah kalau campur tangan, biarpun saudara tak bunuh kamu," kata Mulyono, Selasa (16/2/2021).

Mendapat ancaman itu, Mulyono sempat keder, namun ia berusaha tenang. Hingga akhirnya pelaku bisa luluh dan melepaskan ancaman.

Tak hanya itu, ancaman serupa juga terjadi di lain waktu, sebilah celurit dikalungkan ke leher Mulyono saat mencoba meredam konflik yang melibatkan Fera.

"Sabitnya diletakkan di leher saya, ya saya diam saja," ujar Mulyono.

Sementara itu disinggung terkait perangai Fera, Mulyono mengatakan Fera memiliki kecenderungan memberi ancaman orang di sekitarnya di saat marah atau lelah.

"Kalau perkaranya sebenarnya kecil, yaitu perselisihan keluarga dan ia merasa dikucilkan. Nah kalau yang kemarin (hingga terjadi pembunuhan) pemicunya adalah makanan," imbuhnya.

Saat itu Fera dan keluarganya hendak makan sahur, namun saat menyantap sayur Fera merasa keasinan, sehingga marah dan menuding ibunya mau meracuni.

"Saya sempat ke rumah dan mencicipi, mana sayur yang katanya diracuni, ternyata tidak. Kemudian dia bilang itu sudah diganti," Kata Mulyono.

Fera pun sempat beberapa kali melontarkan ancaman akan melakukan pembunuhan terhadap ayahnya. Pelaku kemudian mondar-mandir di depan rumah sambil membawa celurit, pisau dan palu. Tak berselang lama saat Wahib melintas di depan langsung dipukul dan dikejar, kemudian dibacok dengan sabit.

Akibat kejadian itu Wahib langsung roboh bersimbah darah, namun pelaku terus menganiaya ayahnya dengan memukul menggunakan kayu.

Salah seorang warga sempat mencoba melerai, namun justru dipukul pelaku. Akhirnya warga tersebut memilih kabur menyelamatkan diri.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.