Ketua RT Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng, Suparto menuturkan pihaknya tidak menemukan jejak apapun. Yang ada, adalah banyak jejak kaki manusia yang sejak awal memang tampak nyata seiring dengan ramainya kabar temuan telur tersebut.
"Tidak ada jejak apapun mas, yang banyak ya jejak kaki manusia yang sejak awal memang ramai datang ke lokasi temuan," kata Suparto di lokasi tegalan, Jumat (12/2/2021).
Hal senada diungkapkan Sofyan, penemu telur buaya tersebut. Sofyan justru tidak menemukan jejak lain selain jejak kaki manusia. Tanaman cabai dan kacang yang ditanam pun tidak mengalami kerusakan apapun.
"Mungkin orang-orang ada yang tertarik sama telurnya itu, karena kan masyarakat menduga telur buaya," ujar Sofyan.
Bahkan tepat di jarak kurang dari 10 meter, kata Sofyan, ada sisa-sisa cakaran kaki. Bekas cakaran itu, tepat berada di tepi Sungai Bengawan Solo yang lokasinya tak jauh dari lokasi temuan telur. Sofyan sendiri mengaku tidak tahu siapa yang telah mengambil telur-telur tersebut.
"Tapi jejak-jejak itu sudah banyak yang hilang tersapu hujan," tambahnya.
Sebelumnya, warga Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng dihebohkan temuan puluhan butir telur. Ukuran telur berwarna putih yang besar tersebut oleh warga diduga adalah telur buaya yang ditemukan di sekitar bantaran Bengawan Solo. (fat/fat)