Cara Berbeda Kampung Pecinan Tambak Bayan Rayakan Imlek Saat Pandemi COVID-19

Cara Berbeda Kampung Pecinan Tambak Bayan Rayakan Imlek Saat Pandemi COVID-19

Faiq Azmi - detikNews
Jumat, 12 Feb 2021 16:07 WIB
Kampung Tambak Bayan Rayakan Imlek di Tengah Pandemi COVID-19
Imlek di Kampung Tambak Bayan saat pandemi (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 pada hari ini, Jumat, 2 Februari 2021, berbeda dari tahun sebelumnya. Tidak ada perayaan Imlek seperti barongsai keliling kampung hingga tarian-tarian di Kampung Pecinan tersebut.

Ketua RT 02 Tambak Bayan Tengah, Surabaya, Suseno Karja mengatakan, perayaan Imlek di Tambak Bayang kali ini berbeda, karena situasi pandemi COVID-19.

"Tiap tahun ada barongsai keliling kampung, tarian yang diperankan anak-anak di sini. Pandemi ini gak ada keramaian, kita ikuti aturan pemerintah," ujar Suseno di Tambak Bayan, Surabaya, Jumat (12/2/2021).

Suseno menjelaskan, untuk tahun ini, di Kampung Tambak Bayan tetap merayakan Tahun Baru Imlek. Namun dengan cara yang berbeda.

"Setiap tahun warga bersama komunitas yang ada di Tambak Bayan mengganti mural, agar ada harapan. Pandemi ini semua serba sulit, tetap harus memberikan semangat, tetap bersyukur. Selain mural, di sini juga kita memamerkan arsip-arsip di Tambak Bayan," jelasnya.

Untuk arsip-arsip yang di pajang di Kampung Tambak Bayan sendiri, salah satunya momen perjuangan warga saat menghadapi sengketa tanah dengan pihak Hotel V3.

"Tema kali ini, Re Calling. Artinya 10 tahun lalu, warga di sini menghadapi gugatan di pengadilan soal sengketa tanah. Kita bersama para mahasiswa mengarsipkannya, dan sekarang kita Re Calling, untuk mengingatkan terutama pemerintah, di sini lho ada warga dengan keberadaan seperti kita," ujarnya.

Lihat juga Video: Mengintip Geliat Imlek di Glodok yang Tak Seramai Tahun Lalu

[Gambas:Video 20detik]



"Dengan pengarsipan ini, agar pemerintah tahu, ada warga Surabaya, warga Tambak Bayan di sini, dengan kondisi seperti ini. Nggak semua orang Cina itu kaya, harapannya agar ada empati ke warga Tambak Bayan," lanjutnya.

Soal banyaknya mural sudut-sudut kampung Tambak Bayan, Suseno menjelaskan maknanya.

"Temen-temen dari komunutas tiap tahun ada keinginan memberi semangat warga dengan memberi mural. Jadi dibuat mural-mural ini untuk semangat warga Pecinan Tambak Bayan, bahwa kita ini ada, kondisi kita seperti ini," jelasnya.

Salah satu warga sepuh di Tambak Bayan, Gunawan menyatakan, perayaan Imlek kali ini berbeda. Warga sepakat tidak merayakan, karena anjuran pemerintah.

Kampung Tambak Bayan Rayakan Imlek di Tengah Pandemi COVID-19Kampung Tambak Bayan hiasi rumahnya/ Foto: Faiq Azmi

"Gak ada keramaian karena COVID-19. Masak Idul Fitri tidak dirayakan, masak Imlek dirayakan? Nanti timbul kecemburuan sosial. Kita warga di sini hanya mural, malemnya dikerjakan sampai pagi," jelasnya.

Gunawan yang sudah 75 tahun tinggal di Tambak Bayan mengungkapkan, biasanya setiap tahun ada perayaan Barongsai dan tarian anak-anak. Di tahun 2021 saat pandemi COVID-19 ini, Gunawan juga memilih sembayang di rumah saja.

"Gak ada ritual khusus, kemarin sembahyang di rumah saja, karena di klenteng Kampung Dukuh dibatasi. Tahun ini gak ada barongsai, tarian anak-anak itu," ungkapnya.

"Saya berharap, di tahun Kerbau Logam ini, ekonomi di Indonesia bisa pulih dan terbebas dari pandemi. Kita ini, meski Tionghoa, juga warga Indonesia, ikut membantu pemerintah patuh, ya semoga pemerintah tahu keberadaan kami," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.