Sawah yang Gagal Panen Imbas Banjir di Tulungagung Meluas Hingga 116 Hektare

Sawah yang Gagal Panen Imbas Banjir di Tulungagung Meluas Hingga 116 Hektare

Adhar Muttaqien - detikNews
Kamis, 11 Feb 2021 18:07 WIB
banjir di tulungagung
Banjir yang merendam sawah di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqien)
Tulungagung - Dampak banjir di lahan pertanian di Tulungagung semakin parah. Tercatat 116 hektare tanaman padi mengalami gagal panen atau puso, dengan kerugian mencapai lebih dari Rp 600 juta.

Koordinator POPT Dinas Pertanian Tulungagung Gatot Rahayu mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan dampak banjir yang terjadi pada awal Februari lalu. Mengingat kawasan yang terdampak cukup luas.

"Update terakhir itu, dari 880 hektare sawah yang tergenang, ada 116 hektare yang gagal panen atau puso. Data ini masih terus bergerak, karena masih kami update, awalnya kan sekitar 18 hektare, terus naik menjadi 116 hektare," kata Gatot Rahayu, Kamis (11/2/2021).

Menurut Gatot, jenis tanaman yang mengalami puso tersebut hampir seluruhnya adalah padi, yang baru berusia sekitar satu bulan. Rendaman banjir yang berlangsung selama berhari-hari mengakibatkan padi mati.

"Kalau satu hektare itu biayanya sekitar Rp 6 juta maka tinggal mengalikan saja dengan 116 hektare, ya sekitar Rp 696 juta," jelasnya.

Gatot menambahkan wilayah paling parah yang mengalami puso berada di Kecamatan Kalidawir. Bahkan hingga saat ini beberapa titik masih tergenang air.

"Di Kalidawir ini pada saat banjir seminggu yang lalu itu, ketinggiannya sampai satu meter, sehingga seperti lautan," ujarnya.

Gatot menambahkan genangan banjir di Kalidawir berlangsung lama, lantaran saluran pembuangan memiliki kapasitas yang terbatas. Sehingga harus mengantre dan disesuaikan dengan pembuangan di Bendungan Neama.

"Apalagi di saluran menuju Neama itu juga ada pertemuan dengan sungai dari Trenggalek, sehingga kalau Trenggalek airnya besar, maka pembuangan semakin lama ," jelas Gatot.

Di sisi lain, pihak Bendungan Neama tidak berani membuka saluran secara sembarangan, karena akan mengganggu daerah aliran sungai. "Kalau dibuka berlebihan, dapat membahayakan jembatan-jembatan yang ada di sepanjang aliran sungai," jelasnya.

Sebelumnya, 880 hektare lahan sawah di Tulungagung terendam banjir, yang tersebar di sembilan kecamatan. Kecamatan terdampak banjir terdiri Kecamatan Rejotangan 13 desa, Boyolangu 2 desa , Campurdarat 2 di desa, Sumbergempol 1 desa , Tulungagung 1 desa, Kalidawir 6 desa, Pakel 3 desa, Gondang 2 desa dan Kecamatan Ngunut 2 desa.

Lihat juga Video: Petugas SDA Jaktim Dipukul Saat Tangani Banjir, Ini Kata Wagub DKI

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.