"Setelah divaksin rasanya biasa-biasa saja. Seperti disuntik biasa," kata Pak In berbincang dengan wartawan usai vaksinasi, Kamis (11/2/2021).
Bupati Pacitan mengakui, jelang vaksinasi bupati dua periode itu mengaku tidak melakukan persiapan khusus. Satu-satunya persiapan adalah mengisi perut dengan sarapan pagi. Itu setelah adanya saran dari kepala dinas kesehatan.
"Tadi sarapan dulu. Biar kekuatannya lebih," tambahnya.
Bersamaan vaksinasi perdana di Kota 1001 Gua, Sabtu (30/1) lalu Bupati Indartato juga mendaftarkan diri untuk menjadi penerima. Hanya saja saat melalui tahap skrining dirinya dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Secara umum kondisi kesehatannya baik. Namun setelah dilakukan pemeriksaan dokumen kependudukan usianya diketahui melebihi ambang batas yang diizinkan. Yakni antara 18 hingga 59 tahun.
"Kita menyesuaikan aturan yang berlaku. Sebagai rakyat dan kebetulan menjabat saya siap (divaksin)," tandasnya.
Selain Bupati Indartato, sejumlah personel di lingkup pemkab Pacitan juga turut divaksinasi. Di antaranya Ketua Tim Penggerak PKK yang juga istri bupati Ny Luki Tri Baskorowati dan Wakil Bupati Yudi Sumbogo. Mereka divaksin secara bergantian.
Kepala Dinas Kesehatan dr Th Hendra Purwaka menjelaskan pelaksanaan vaksinasi tahap pertama di Pacitan sudah mencapai 87 persen. 13 persen sisanya diharapkan segera tuntas. Vaksinasi terhadap lansia yang diawali dengan penyuntikan terhadap bupati diharapkan mempercepat capaian target.
"Kita harapkan hari ini capaiannya mendekati 100 persen," katanya.
Berdasarkan hasil observasi, lanjut Hendra, dari vaksinasi tahap pertama terhadap tenaga kesehatan tidak dilaporkan terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mengkhawatirkan. Yang terjadi hanya gejala ringan seperti suhu badan meningkat serta rasa gatal di kulit bekas suntikan.
"Paling banyak itu keluhannya nafsu makan meningkat," pungkas Hendra Purwaka.