Pandemi COVID-19 Diprediksi 10 Tahun Usai, Ini Jawaban Prof Nidom

Pandemi COVID-19 Diprediksi 10 Tahun Usai, Ini Jawaban Prof Nidom

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 11 Feb 2021 11:17 WIB
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), Prof dr Chairul Anwar Nidom
Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair), Profesor Chaerul Anwar Nidom/Foto file: Esti Widiyana
Surabaya -

Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair), Profesor Chaerul Anwar Nidom menanggapi soal prediksi pandemi COVID-19 akan berakhir 10 tahun lagi. Menurutnya, prediksi soal pandemi tidak perlu diumumkan.

"Ya bisa September, Agustus juga bisa, bulan depan juga bisa. Artinya jangan diumumkan. Iya (masyarakat tambah berani melanggar prokes)," ujar Prof Nidom saat berbincang dengan detikcom, Kamis (11/2/2021).

Nidom menambahkan, sebuah prediksi seharusnya didasarkan pada virus yang ada. Sebab meskipun pandemi berakhir namun itu tidak akan menghilangkan virus selamanya.

"Artinya itu prediksi hitung-hitungan manusia. Bukan berdasarkan virus. Sampai saat ini tidak ada pandemi bisa menghilangkan virusnya," terang Nidom.

"Karena yang dituju kita sekarang adalah keselamatan orang. Kita selalu mendengungkan keselamatan orang ini bisa kita capai kalau kita mengendalikan virusnya. Jangan orang-orang dibatasi tanpa dianalisis virusnya," imbuhnya.

Sementara untuk vaksinasi yang dilakukan, Nidom menilai hal itu hanya akan menimbulkan tiga kemungkinan. Namun ketiga kemungkinan itu tidak ada artinya jika virus sudah bermutasi.

"Jadi misal kita divaksinasi itu ada tiga kemungkinan yakni pertama terbentuk antibodi dan antibodi melindungi terhadap virus. Kedua, antibodi terbentuk tapi tidak bisa melindungi terhadap virus. Yang ketiga tidak terbentuk antibodi juga tidak bisa melindungi dari virus," jelasnya.

"Nah ketiga kemungkinan yang di lapangan itu bisa menyebabkan virus akan mutasi. Nah kalau mutasi sudah repot lagi. Mulai dari awal lagi. Kayak yang di Inggris itu. Nah ini perlu persiapan-persiapan sampai seberapa jauh persiapannya. Kalau melihat persoalan ini dan tidak dibarengi dengan komprehensif akan timbul lagi terus. Makanya ramalan-ramalan itu kan 'jika'. Jadi kalau ramalan itu kan ramalan orang. Tapi kan virusnya bisa berbeda," tambah Prof Nidom.

Belakangan heboh soal pandemi COVID-19 di Indonesia yang diprediksi baru selesai 10 tahun ke depan. Bloomberg memprediksi hal tersebut berdasarkan cakupan vaksinasi setiap negara termasuk RI.

Kemudian tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI terkait prediksi pandemi di Indonesia, berdasarkan hitungan vaksinasi menunjukkan hasil estimasi berbeda. Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mengunggah hasil tim riset FKM UI soal perhitungan pandemi Corona di RI. Tim FKM UI memprediksi pandemi Corona RI selesai September 2021.

"Prediksi Indonesia tuntaskan vaksinasi sampai 10 tahun bisa saja terjadi kalau TIDAK lakukan strategi vaksinasi yg cerdas & inovatif untuk kendalikan Pandemi. Tim FKMUI buat simulasi strategi vaksinasi yg komprehensif. Kita bisa lebih cepat dg strategi pilihan yg tepat," jelasnya dalam akun media sosial pribadinya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.