Namun di tengah pandemi COVID-19 ini, suasana tempat jualan di kawasan tersebut masih sepi pembeli. Detikcom sempat mengunjungi beberapa stand di Pasar Atom.
Salah satunya stand toko milik Ko Salim. Nuansa berwarna merah dengan gemerlap emas, mewarnai seisi toko miliknya. Mulai dari aksesoris seperti angpau, lampion, gantungan, hingga tempelan/stiker khas Imlek memenuhi isi toko.
Sayang di tengah pandemi COVID-19 ini, Ko Salim mengaku, omzet untuk penjualan pernak-pernik Imlek merosot tajam. Untuk bertahan saja, baginya sudah bagus.
"Jangankan omzet untung, buat tetap survive aja, syukur-syukurlah. Yang penting, sekarang bertahan dulu lah di tengah pandemi ini," ujar Ko Salim kepada detikcom di Pasar Atom, Surabaya, Selasa (9/2/2021).
Ko Salim membandingkan suasana standnya saat Imlek tahun lalu dengan tahun ini. "Beda jauh banget. Tahun lalu H-4, H-3 perayaan Imlek, udah ramai pol. Sekarang ya bisa dilihat sendiri," jelasnya.
Benar saja, stand Ko Salim tidak begitu ramai dikunjungi pembeli. Hanya ada beberapa hilir mudik pengunjung Pasar Atom yang hanya sekadar melihat-lihat dan bertanya kepada pramuniaga yang menjaga toko milik Ko Salim. Meski begitu, pernak-pernik yang dia jual, diyakini Ko Salim membawa keberuntungan terkhusus di Tahun Kerbau Logam ini.
Hal serupa juga dialami Ivan Can. Ko Ivan, sapaan akrabnya, merasa toko jualannya sepi pembeli. Bila dibanding tahun lalu, omzetnya turun drastis, lebih dari 50 persen.
"Tahun lalu gitu, dekat-dekat Imlek, sehari bisa omzet Rp 15-20 juta. Sekarang, Rp 5 juta aja udah lumayan. Pokoknya tetap jualan, biar tak dikira tutup, nanti kalau tutup kita malah kehilangan pelanggan," terangnya.
Ko Ivan yang sudah berjualan pernak-pernik Imlek sejak tahun 2009 di Pasar Atom merasa baru kali ini suasananya sepi. "Udah 12 tahun, ya baru kali ini sepi ya. Tapi memang masih ada yang beli, cuma jelas beda jauh sama tahun lalu," ungkapnya.
![]() |
Ko Ivan sendiri berharap, pandemi COVID-19 segera berlalu, agar ekonomi bisa bangkit dan masyarakat bisa menjalankan kehidupan secara normal.
"Karena saya juga merayakan Imlek, saya percaya di tahun Kerbau Logam ini, pandemi segera berlalu. Vaksinasi uda jalan, semoga segera teratasi," ujarnya.
Salah satu pembeli, Stephen mengatakan, ingin membeli pernak-pernik Imlek. Karena menjadi sebuah rutinitas tahunan.
"Ya kewajiban, setiap tahun pasti beli pernak-pernik di sini. Yang saya beli biasanya lampion, sama angpao sih. Angpao buat kasih ponakan-ponakan saya, lampion mah buat di tempat kerja saya sama dipasang di rumah," katanya.