Para penambang diminta menghentikan aktivitas dan menjauhi lokasi karena sewakt-waktu bisa terjadi hujan dan terjadi banjir lahar hujan Gunung Semeru. Hal ini bisa membahayakan keselamatan. Apalagi saat banjir lahar hujan, kerap membawa material vulkanis. Material vulkanis yang masih panas ini mengeluarkan asap saat diterjang banjir.
"BPBD mengimbau kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai serta para penambang agar mewaspadai banjir lahar Gunung Semeru di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu dari Gunung Semeru," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo kepada detikcom, Selasa (8/12/2020).
Sejumlah aliran sungai itu, jelas dia, yakni Sungai Curah Kobokan, Sungai Glidik, Sungai Bondeli, Sungai Besuk dan Sungai Rejali.
"Kita akan menerjunkan tim untuk memantau sejumlah sungai serta memberi imbauan kepada masyarakat saat terjadi banjir lahar Gunung Semeru untuk menjauh," pungkasnya.
Sementara hingga kini, data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 09 Februari 2021 pukul 00.00 - 06.00 WIB, Gunung Semeru mengalami letusan 28 kali, hembusan 2 kali dan guguran 2 kali. Status gunung Semeru hingga kini masih waspada level II. (fat/fat)