Saat musim hujan jalan di Sidoarjo banyak yang rusak parah dan berlubang. Bahkan kota Delta ini bagaikan kota dengan 1.000 jalan berlubang.
Jalan rusak tersebut di antaranya Jalan Lingkar Timur, Jalan penghubung Porong ke Krembung, Jalan Tulangan arah Prambon. Kemudian Jalan penghubung Kecamatan Sukodono arah Krian, tepatnya di Desa Sawo Cangkring dan Desa Baciro Ngingor.
Lalu jalan berlubang juga ada di Jalan Raya Kepuh Kiriman arah Wadung Asri Kecamatan Waru, jalan tersebut hanya sepanjang satu kilometer. Namun ada sekitar 100 lubang jalan. Selain itu jalan penghubung antara Kecamatan Krian dan Balongbendo, lokasinya dekat Polsek Balongbendo atau sebelah timur bypass Balongbendo tepatnya di Desa Jabaran.
"Jalan penghubung Sukodono arah Krian, tepatnya di Desa Baciro Ngingor dan Desa Sawo Cangkring rusak parah. Selain itu bila hujan deras jalan tersebut banjir," kata Muklis warga Krian, Jumat (5/2/2021).
Muklis berharap, Jalan Desa Beciro Ngingor ini segera diperbaiki, karena jalan yang berlubang tersebut banyak pengendara yang jatuh.
"Warga di sini bosan, jalan ini setiap musim hujan selalu menjadi langganan jalan rusak dan berlubang," tambah Muklis.
Lihat juga Video: Sempat Dikabarkan Rusak Parah, Jl. Caman Raya Bekasi Kembali Mulus
Hal yang sama disampaikan Farid, warga Desa Kepuh Kiriman Kecamatan Waru yang mengatakan bahwa jalan di Desa Kepuh Kiriman kondisinya sudah parah sangat lama. Jalan tersebut hanya sepanjang sekitar 1 kilometer, namun lubang jalannya sangat banyak sekali.
"Jalan ini rusak parah sudah lama, semoga ada perhatian dari Pemkab Sidoarjo untuk segera diperbaiki. Akibat jalan rusak ini kendaraan roda dua banyak yang jatuh," kata Farid
Kabid Jalan dan Jembatan DPU Bina Marga Sidoarjo Mujiono mengakui bahwa masih banyak jalan di Sidoarjo yang rusak akibat curah hujan yang tinggi. Meski begitu pihaknya tetap berusaha memperbaiki jalan yang berlubang tersebut.
"Sudah ada beberapa ruas jalan berlubang yang dilakukan perbaikan. Di antaranya Jalan Desa Wedi Gedangan. Dan sebagian Jalan Lingkar Timur wilayah Buduran," kata Mujiono.
Mujiono menjelaskan memang selama ini banyak masyarakat yang mengeluh tentang jalan rusak dan berlubang. Pihaknya akan terus memaksimalkan matrial yang ada. Namun masih perlu waktu karena banyaknya jalan yang rusak akibat curah hujan yang tinggi.
"Kami terus berupaya semaksimal mungkin, sambil menunggu persediaan material," kata Mujiono.