Seorang Pria di Tulungagung Kabur Saat Dijemput Satgas COVID-19

Seorang Pria di Tulungagung Kabur Saat Dijemput Satgas COVID-19

Adhar Muttaqin - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 22:30 WIB
Pasien COVID-19 di Tulungagung menolak dijemput Satgas COVID-19 untuk dikarantina di rusunawa. Pria itu justru kabur ke bukit yang ada di sekitar rumahnya.
Satgas COVID-19 jemput pasien COVID-19 untuk dikarantina/Foto: Adhar Muttaqin
Tulungagung - Pasien COVID-19 di Tulungagung menolak dijemput Satgas COVID-19 untuk dikarantina di rusunawa. Pria itu justru kabur ke bukit yang ada di sekitar rumahnya.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (5/2/2021) sore. Saat itu satgas tingkat kabupaten berencana melakukan penjemputan terhadap ANT (20) warga Desa Kates, Kecamatan Kauman yang sebelumnya dinyatakan positif terpapar virus Corona.

Upaya penjemputan sengaja dilakukan, lantaran sebelumnya ANT menolak dan takut saat disarankan satgas desa untuk menjalani karantina di rusunawa. Padahal di rumah tersebut banyak anggota keluarga yang tinggal, termasuk orang tua dan anak kecil.

"Kalau warga sekitar tidak masalah, hanya saja kami kasihan, karena khawatiran akan menularkan ke keluarga yang lain. Di situ kan banyak anggota keluarganya," kata Kapolsek Kalangbret, Puji Hartanto, Jumat (5/2/2021).

Namun saat rombongan satgas kabupaten tiba di rumah ANT, yang bersangkutan semakin ketakutan dan akhirnya melarikan diri melalui pintu belakang. "Kalau keluarga tidak masalah dan mempersilakan untuk dibawa ke rusunawa, tapi ANT sendiri yang menolak," ujarnya.

Beberapa orang sempat melakukan pencarian di sekitar rumah ANT, namun ia tidak ditemukan. Akhirnya petugas memilih untuk kembali.

"Kemudian tadi sekitar jam 5 sampai jam 6 petang, ANT pulang ke rumah. Kemudian Bu Bidan dan perangkat desa kembali melakukan pendekatan," imbuh Puji.

Dalam komunikasi itu, akhirnya satgas mengizinkan ANT untuk sementara waktu menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun anggota keluarga yang lain harus bergeser ke rumah keluarga yang lain.

"Karena tidak memungkinkan untuk jadi satu rumah. Sementara kami izinkan di rumah sembari menunggu kondisinya stabil, karena saat ini dia stres, apalagi tadi ada petugas datang," imbuhnya.

Petugas nantinya bakal memberikan pengertian lagi kepada ANT agar mau untuk menjalani karantina di rusunawa, bersama puluhan warga lain yang terpapar COVID-19.

Sementara ibu ANT mengaku telah berulangkali membujuk ANT agar mau dibawa ke rusunawa. Namun yang bersangkutan tetap menolak.

"Awalnya memang bersikeras menolak, dia itu takut kalau disogok hidungnya (swab). Karena dulu itu saat dia mau disuntik saja juga pilih kabur. Nah tadi sebelum petugas datang kami bujuk, dia mau tapi harus ditemani istrinya dan berangkat naik motor," kata Ibu ANT.

Namun saat petugas datang sambil membawa ambulans, ANT justru takut dan kabur. "Seharusnya jangan datang dulu ramai-ramai seperti ini," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.