Soal Dentuman di Malang yang Menghebohkan dan Menyisakan Tanda Tanya

Round-Up

Soal Dentuman di Malang yang Menghebohkan dan Menyisakan Tanda Tanya

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Feb 2021 10:25 WIB
ilustrasi telinga
Foto: ilustrasi/thinkstock
Surabaya - Dentuman di Malang masih menyisakan teka-teki. Dentuman sejak Selasa (2/2/2021) hingga Rabu (3/2/2021) juga terdengar warga Pasuruan dan Surabaya. Dentuman terdengar mulai pukul 23.40 WIB hingga 06.30 WIB disebut bukan karena benda angkasa yang jatuh di wilayah Malang, aktivitas kegempaan, Gunung Semeru dan Raung, petir, aktivitas latihan marinir dan bahan peledak.

Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) TNI AL Grati, Pasuruan, memastikan sumber dentuman bukan dari aktivitas latihan marinir.

"Di Grati kosong latihan, tidak ada kegiatan siswa. Di Malang hanya siswa baru masuk sedikit dan itu juga belum menggunakan bahan peledak. Hanya latihan satuan kecil, regu dan patroli," kata Perwira Seksi Intelijen (Pasi Intel) Kolatmar Letkol Supriatin, Rabu (3/2/2021).

Supriatin menjelaskan, jika ada latihan di Pusat Latihan Tempur Marinir 4/Purboyo, Malang yang menggunakan bahan peledak, dipastikan dentumannya tak terdengar hingga jarak jauh.

Sementara petugas Pusdalops BPBD Kota Malang, Ilham Faturokhzi saat dikonfirmasi wartawan mengaku pihaknya juga sudah konfirmasi ke BPBD Lumajang dan Banyuwangi.

"Soal suara dentuman, banyak warga bertanya melalui twitter. Kami sudah konfirmasi ke BPBD Lumajang dan Banyuwangi. Bahwa suara dentuman bukan berasal dari Gunung Raung maupun Gunung Semeru," ujarnya.

Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (LAPAN) Pasuruan Dian Yudha Risdianto memastikan sumber dentuman bukan benda jatuh, apalagi dari luar angkasa.

"Dari aplikasi yang kita miliki, tidak ada kejadian di sekitar wilayah yang disebutkan ada yang di Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Surabaya. Dipastikan juga bukan benda asing dari angkasa," jelasnya.

Pihaknya belum bisa menyimpulkan secara ilmiah dan belum bisa membuktikan sumber suara itu. "Itu fenomena lokal yang berbeda-beda tapi kejadiannya sangat beruntun. Terdengar di beberapa tempat, saksi yang mendengarnya seolah cakupannya luas dan terdengar di mana-mana. Sumber suara dentuman tersebut juga bisa disebabkan banyak hal," jelas Dian.

Kepala Pusat Studi Kebumian dan Kegempaan Universitas Brawijaya (UB) Profesor Adi Susilo menyatakan, dentuman yang terdengar tak tercatat oleh alat sensor seismik yang dimiliki Stasiun Geofisika Malang, begitu juga BMKG Tretes, Kabupaten Pasuruan.

Dengan begitu, lanjut dia, sumber dentuman diduga kuat berasal dari permukaan tanah. Jika berasal dari bawah tanah, maka akan terekam sensor seismik.

"Setelah kami konfirmasi ke BMKG Tretes dan Stasiun Geofisika Malang, sensor seismik tak merekam adanya anomali. Artinya, sumber dentuman dari permukaan tanah. Karena sensor seismik merekam adanya getaran di bawah permukaan tanah," jelas Adi berbincang dengan detikcom.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengimbau masyarakat untuk tidak resah. Namun lebih meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kami minta masyarakat jangan ada kecemasan dan keresahan, dan tingkatkan ketaqwaan serta keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Sutiaji melalui akun YouTube resminya, Sam Sutiaji.

Sutiaji mengaku telah meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk mencari sumber dari dentuman yang terdengar. Hasil pelacakan BPBD Kota Malang menerima informasi dari BMKG bahwa tidak terjadi aktivitas Gunung Semeru maupun Gunung Raung, yang mengakibatkan suara dentuman mirip langkah kaki di angkasa itu.

"Hasil pelacakan, tidak ada aktivitas yang perlu dicurigai hingga menimbulkan suara dentuman. Mari tingkatkan ketaqwaan dan keimanan kita, sambil menunggu kami mendapatkan informasi dari otoritas yang berwenang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.