"Saya kader Demokrat, jadi apapun bentuknya, bajak-pembajakan itu tidak benar. Terlepas dari kebenaran informasi itu," kata Sutiaji kepada wartawan di Balai Kota Jalan Tugu, Selasa (2/2/2021).
Sutiaji mengutarakan dirinya mengetahui kabar isu kudeta AHY dari media sosial. Sampai kemudian AHY menggelar konferensi pers adanya dugaan kudeta, Senin (1/2).
"Saya memang hanya melihat cuitan saja di twitternya ada. Sebelumnya SBY selaku pembina partai sudah warning ya, kayaknya ada isu ke sana (kudeta)," terangnya.
Sutiaji mengibaratkan Partai Demokrat sebagai rumah tangga. Dia menyebut isu kudeta dari pihak luar itu sebagai langkah yang tidak etis.
"Contoh kecilnya saja, rumah tangganya terus ada campur tangan orang lain, itu kan tidak etis. Saya tinjauannya gak politis, tapi etika," katanya.
Sutiaji menegaskan bahwa etika kemanusiaan, etika politik, dan etika kehidupan memang harus dijunjung tinggi dan memberikan teladan.
"Apalagi mungkin ya, para elite di sana klo sudah begitu (tidak etis), apa artinya kehidupan ini. Nanti di bawah kan lebih jahat lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, AHY menggelar konferensi pers menuding adanya gerakan kudeta dari oknum lingkaran Jokowi. Namun, dalam konferensi pers itu, tidak terlihat Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Konferensi pers perihal dugaan kudeta ke AHY dilakukan di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/2/2021). AHY didampingi oleh Sekjen PD Teuku Riefky Harsya, Ketua Dewan Kehormatan PD Hinca Pandjaitan, dan Ketua Mahkamah Partai Mayor Jenderal TNI (Purn) Nachrowi Ramli.
Simak video ' Isi Kudeta Partai Demokrat':
(iwd/iwd)