"Kemarin malam Satgas bersama Forkopimda Jatim melakukan rapat koordinasi bersama Menkomarves. Ada beberapa poin yang ditekankan, salah satunya bagaimana mengedukasi masyarakat untuk mau memakai masker dan dipakai dengan benar," ujar Jubir Satgas COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril kepada detikcom, Senin (1/2/2021).
Jibril menjelaskan sesuai arahan Menkomarves, Satgas bersama Forkopimda Jatim akan menggencarkan operasi yustisi di restoran, pusat perbelanjaan, hingga kantor.
![]() |
"Karena selama PPKM, memang mobilitas masyarakat turun di angka 13 persen kalau Jatim. Sementara target pusat 30-40 persen. Operasi yustisi di kantor, restoran juga untuk melihat apakah benar, hanya 25 persen yang bekerja, dan 75 persen WFH, kalau restoran kuotanya hanya 25 persen," terangnya.
Jibril juga menekankan bahwa masyarakat terus diedukasi terkait penggunaan masker. "Jadi arahan-arahan khusus dari Menkomarves agar masyarakat terus diedukasi terkait penggunaan masker, bagaimana masker harus diganti setiap hari," imbuhnya.
Sejauh ini, Jibril menyebut PPKM di Jatim mulai membuahkan hasil meski masih belum maksimal seperti target dari pusat.
"Untuk kasus memang masih naik turun. Namun beberapa hari terakhir mulai berada di kisaran 800, sebelumnya 1000-an kasus per-hari. Yang siginifikan BOR RS untuk isolasi COVID-19 biasa, sudah turun di angka 59 persen dari 80 persen," pungkasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi blak-blakan saat mengevaluasi pemberlakuan PPKM. Jokowi menyebut implementasinya tidak tegas dan tidak konsisten.
"Saya ingin menyampaikan yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari-25 Januari. Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif. Mobilitas masih tinggi karena indeks mobility-nya ada. Di beberapa provinsi, COVID-nya masih naik," kata Jokowi. (iwd/iwd)