Santriwati di Probolinggo Bikin Kerajinan Tangan yang Disukai Pelajar-Remaja

Santriwati di Probolinggo Bikin Kerajinan Tangan yang Disukai Pelajar-Remaja

M Rofiq - detikNews
Minggu, 31 Jan 2021 09:51 WIB
Santriwati Ponpes Azidan di Kota Probolinggo membuat aneka kerajinan tangan berbahan kain flanel. Kini karyanya laku di kalangan remaja dan pelajar.
Kerajinan tangan berbahan kain flanel/Foto: M Rofiq
Probolinggo - Santriwati Ponpes Azidan di Kota Probolinggo membuat aneka kerajinan tangan berbahan kain flanel. Kini karyanya laku di kalangan remaja dan pelajar.

"Kerajinan tangan sudah menjadi program di Madrasah Model Azidan, dan sudah masuk di mata pelajaran SBK dan prakarya untuk kerajinan tangan," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Azidan Kademangan, Diah Retno Purwati, Minggu (31/1/2021).

"Hasil karya kita pasarkan di kalangan koperasi sendiri, dan koperasi di sekolah dan pondok-pondok, dan kami melayani pemesanan, dan anak-anak santriwati. Di materi kewirausahaan dan jadwal pemasarannya, hasil penjualan ada fee untuk anak-anak yang membuat kerajinan, dan dibuat beli bahan dan sisanya dimasukkan ke kas sekolah," imbuhnya.

Para santriwati membuat aneka kerajinan tangan seperti gantungan kunci, pernak-pernik hiasan pensil dan asesoris cantik lainnya. Semua pernak-pernik ini berbahan kain flanel dan gampang didapat di pasaran.

Tugas masing-masing santri berbeda. Ada yang membuat pola hingga mengguntingnya, ada juga bagian merekatkan menggunakan lem tembak, dan terakhir adalah finishing.

Cara membuatnya pun sederhana. Dengan terlebih dulu membuat pola gambar yang akan dibuat, kemudian digunting dan dilem menggunakan pemanas elektrik.

Mereka biasa membuat suvenir berupa gambar kartun, perempuan berhijab hingga suvenir berbentuk bunga. Itu semua dijual dengan harga mulai Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu.

Sufriatul Madaniah, salah satu santriwati mengatakan tidak ada kesulitan dalam membuat kerajinan ini. Namun hanya butuh ketelatenan dalam menggunting dan merekatkan dua sisi. Selain dijual di koperasi yayasan sekolah, karyanya bersama teman-temannya juga dijual secara online.

"Bahannya kain flanel dan lem tembak, gunting, dan semuanya tidak sulit didapat bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan ini. Dan tidak ada kesulitan untuk membuat. Kerja sama berbagi tugas mulai dari ngemal bentuk, menggunting, dan mengelem dan ada yang finishing dan packing. Dijual di koperasi pesantren dan online," jelas Sufriatul.

Lilik Suryani, guru pembina kerajinan tangan mengatakan, kegiatan itu sudah 2 bulan ini berjalan. Pihaknya memberikan cara membuat berbagai macam pernak-pernik kerajinan tangan. Mulai dari sketsa kami ajarkan, dan kesulitannya anak dalam membuat motifnya dan semuanya serba otodidak.

"Sudah 2 bulan kami ajarkan prakarya tangan dan semuanya kita ajarkan serba otodidak, dan kesulitan bagi anak didiknya membuat kerajinan tangan ini hanya motif dan sketsa, dan hasil karyanya bisa berguna bagi sekolah, anak didiknya," imbuh Lilik.

Meski terus beraktivitas, para santriwati ini tidak lupa menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya dengan tetap menggunakan masker.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.