Pria Blitar yang Gantung Diri Kerap Ketakutan, Kenapa?

Pria Blitar yang Gantung Diri Kerap Ketakutan, Kenapa?

Erliana Riady - detikNews
Sabtu, 30 Jan 2021 18:57 WIB
olah tkp sekeluarga tewas misterius
Olah TKP sekeluarga tewas misterius di Blitar (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar -

S, pria usia 67 tahun yang ditemukan tewas gantung diri di rumahnya Blitar, diceritakan tetangganya sering mengalami ketakutan yang berlebihan. Dia juga kerap melontarkan ucapan akan membunuh anak-anaknya saat emosi.

Menurut keterangan Kades Sumberejo, Tugas Miguno, S dikenal sebagai pribadi yang pendiam. Dia sehari-hari rajin pergi bekerja sebagai petani penggarap lahan. Secara ekonomi, kebutuhan hidup S dengan dua anaknya mencukupi.

Anak S yang pertama, berinisial HN (30) bekerja di Timor Leste dan rutin mengirim uang ke keluarganya di Blitar sebanyak Rp 3 juta/bulan. Anak keduanya NF (22) usai lulus SMA juga bekerja di sebuah toko milik tetangga dan rencananya akan meneruskan kuliah. Sedangkan anak bungsunya, bocah pria berusia 9 tahun masih sekolah di SD.

"Sama tetangga grapyak (Ramah). Tapi S ini jadi sering merasa ketakutan, sejak ada tetangga dekatnya tewas karena gantung diri juga," jawab Kades Gun dihubungi detikcom, Sabtu (30/1/2021).

Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Donny Kristian Bara'langi juga mengungkap keterangan beberapa tetangga dekat mereka. S diceritakan mengalami kecemasan yang berlebihan. Pria 67 tahun ini juga lebih temperamental kepada anak-anaknya.

"Dari keterangan tetangganya, kalau pas marah, emosinya meledak-ledak. Sampai mengancam akan membunuh anak-anaknya," tutur Donny.

Pada seorang keponakannya yang tinggal berdekatan, S juga menitipkan untuk merawat anak-anaknya jika setiap saat dia meninggal dunia.

"Pak S ini pernah sakit parah. Lalu dibawa ke rumah sakit namun melarikan diri. Dia tidak mau dirawat, kalau waktunya mati ya mati saja, begitu alasannya," imbuhnya.

Dari keterangan itu, Donny mengaku tidak bisa serta merta menyatakan S mengalami gangguan jiwa. Karena interaksi sosial dengan tetangga masih bagus, komunikasi juga bagus dan pria ini sadar akan tanggung jawabnya pada keluarga dan negara.

"Tiap hari berangkat kerja. Interaksi sosial tidak ada masalah. Dia juga wajib pajak yang sadar membayar pajak, karena kami temukan di ruang tamu dia baru bayar pajak," tandasnya.

Saat ini penyidik Satreskrim Polres Blitar bersama Kapolres AKBP Leonard M Sinambela sedang melakukan gelar perkara. Hasil olah TKP, autopsi dan hasil Labfor Polda Jatim yang dikumpulkan akan menguatkan kesimpulan kronologi tragedi tragis yang terjadi di keluarga ini.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.