Doa Pemuda Muhammadiyah untuk Abu Janda yang Nge-twit 'Islam Arogan'

Doa Pemuda Muhammadiyah untuk Abu Janda yang Nge-twit 'Islam Arogan'

Amir Baihaqi - detikNews
Jumat, 29 Jan 2021 18:27 WIB
Sekretaris Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur Edi Utomo
Sekretaris PWPM Jatim Edi Utomo (Foto: Istimewa)
Surabaya - Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim turut menyoroti cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan'. Ada 3 poin yang disorot PWPM Jatim terkait cuitan Abu Janda yang berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain itu.

Pada poin pertama, PWPM Jatim menilai tuduhan 'Islam Arogan' yang dilayangkan Abu Janda menegaskan bahwa dia tidak paham soal sejarah Islam masuk di Indonesia. Sebab, selama ini Islam masuk secara damai dan toleran. Dan hal itu telah diperlihatkan oleh Muhammadiyah dan NU selama ini.

"Tuduhan arogan Abu Janda terhadap Islam menegaskan bahwa dia tidak paham sejarah bagaimana Islam masuk ke Indonesia. Islam masuk secara damai dan toleran. Harusnya dia melihat wajah Islam Indonesia pada Muhammadiyah dan NU yang sudah sangat lama menebar Islam yang damai, sejuk dan toleran," kata Sekretaris PWPM Jatim Edi Utomo dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Jumat (29/1/2021).

Kedua, lanjut Edi, pernyataan 'Islam Arogan' dari Abu Janda merupakan pilihan kata yang provokatif. Meski begitu, Edi mengimbau agar umat Islam di Indonesia tidak reaksioner dengan pernyataan Abu Janda. Ia yakin bahwa apa yang dilontarkan Abu Janda akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

"Pilihan diksi dia seperti 'Arogan, mengharam-haramkan' jelas bernada provokasi dan menyudutkan Islam. Tetapi kita sebagai umat Islam tidak perlu terlalu reaksioner atas tuduhan itu. Ada waktunya dia akan kena batunya," tegas Edi.

Edi mengakui orang-orang dengan tipikal seperti Abu Janda jumlahnya banyak di dunia maya yang memang aktivitasnya hanya membuat gaduh saja. Edi pun menduga bahwa apa yang dilakukan oleh Abu Janda merupakan bagian dari sebuah pekerjaannya. Meski begitu, Edi berharap Abu Janda bisa menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yang benar.

"Jenis orang seperti Abu Janda di medsos ini tidak sedikit. Gemar sekali membuat gaduh atas kondisi kebangsaan. Lebih-lebih terkait isu agama. Saya kira masyarakat kita makin hari makin paham mana yang rasional dan mana yang memang pekerjaannya buat onar. Apa yang dilakukan abu janda jelas bagian dari pekerjaan. Pekerjaan buat onar dan mencari popularitas dengan cara yang salah. Semoga dia kembali ke jalan Islam yang benar," pungkas Edi. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.