"Ada yang takut, syok, dan pingsan, tapi tidak banyak. Kurang-lebih sekitar 25 (nakes)," ujar Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Kamis (28/1/2021).
Feny, sapaan akrab Febria, menjelaskan KIPI terjadi tergantung pada tubuh masing-masing orang. Nakes yang mengalami KIPI sebanyak 25 orang itu tidak menimbulkan gejala yang berlebihan.
"Panas biasa, kalau habis diimunisasi, meriang biasa. Tidak apa-apa. Nanti dilihat, kalau cuma gatal-gatal biasa, dia kita catat sebagai KIPI. Tapi tidak kalau dalam waktu yang lama dia gatal-gatal setelah disuntik," jelasnya.
Feny juga menepis kabar beredar yang menyebutkan terdapat 25 nakes positif COVID-19 setelah disuntik vaksin. Feny menegaskan di Surabaya tidak ada kasus tersebut, bahkan tidak ada laporan hingga saat ini.
"Belum ada laporan sampai saat ini bahwa setelah disuntik dia COVID, ndak ada. Jadi yang saya tahu, dari hasil penelitian, kalau sudah disuntik, beberapa minggu kemudian, imunnya akan terbentuk," tegasnya.
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana juga menegaskan hal serupa, tidak ada nakes yang positif COVID-19 setelah disuntik vaksin COVID-19 dan memastikan itu hoaks.
"Hoaks itu. Ndak ada nakes yang positif setelah divaksin," kata Whisnu.
Sementara itu, untuk evaluasi vaksinasi terhadap nakes, Whisnu mengatakan gejala yang timbul sangat kecil. KIPI ringan hanya terjadi pada 25 nakes.
"Demam nggak sampai 5, yang banyak memar kemerahan di tempat suntikan, muntah-muntah cuma satu," pungkas Whisnu.
Simak video 'Nakes Disebut Darah Tinggi Gegara Corona Meningkat, Ini Kata Kemenkes':
(iwd/iwd)