"PPKM pertama (Jilid 1) ini ada peningkatan disiplin protokol kesehatan. Dari awalnya (PPKM) kasus bisa mencapai 1.000-an, ini udah mulai 800-an," ujar Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat dikonfirmasi, Selasa (26/1/2021).
Heru menjelaskan rate of transmission COVID-19 di Jatim sebelum PPKM berada di angka 1,04. Kini, angkanya turun menjadi 0,96.
Selain itu, Mantan Bupati Tulungagung ini menyatakan bahwa Satgas COVID-19 di Jatim terus intens melakukan operasi yustisi. Selama 15 hari PPKM Jilid 1, Heru menyebut ada 978.222 pelanggar prokes yang ditindak di Jatim.
Tidak hanya itu, Satgas kabupaten/kota juga intens mengecek kantor, karena selama PPKM, 75 persen karyawan Work From Home (WFH) salah satunya di Pemprov Jatim kemarin.
"Jadi assessment ini kan untuk melihat bahwa apa betul kantor-kantor itu melakukan desain dalam rangka COVID-19, artinya apa ruang-ruang itu harus terbuka, sirkulasinya harus bagus," ungkapnya.
"Petugas juga ada kemajuan untuk mengecek kantor-kantor yang diwajibkan WFH. Seperti kemarin kantor saya juga dicek sama Satgas Kota Surabaya. Intinya, petugas sekarang intens turun ke lapangan untuk mengecek. Namun demikan assessment jangan hanya sekali, harus dilakukan secara terdesain, entah 6 bulan sekali selama pandemi COVID-19 dan paling penting ruangan harus bersih," lanjutnya.
Heru menegaskan secara umum hasil evaluasi PPKM Jilid 1 sudah ada peningkatan disiplin protokol kesehatan. Ia menilai, kasus COVID-19 di Jatim per-harinya sudah mulai berkurang dibandingkan dengan sebelum PPKM.
Adapun hal yang akan ditekankan pada pelaksanaan PPKM Jilid ke-2 kali ini, yakni mengurangi mobilitas masyarakat, menjalankan protokol kesehatan, dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Yang ditekankan PPKM kedua ini tetap sesuai arahan Bu Gubernur adalah mengurangi mobilitas. Artinya tempat berkerumun itu akan dikurangi. Penertiban PPKM di mal, resto. Mari sama-sama menjaga di masa pandemi ini," katanya.
Diketahui selama 15 hari PPKM Jilid 1, kasus COVID-19 di Jatim bertambah 14.437 kasus baru. Sedangkan pasien sembuh bertambah 12.213 dan pasien yang meninggal dunia bertambah 999.
Hingga Selasa (26/1), total ada 108.017 kasus kumulatif di Jatim. 7.886 kasus di antaranya masih aktif/dalam masa perawatan. Pasien sembuh berjumlah 92.617 dan pasien yang meninggal dunia berjumlah 7.514.
Berikut detail penambahan kasus baru COVID-19 di Jatim selama 15 hari masa PPKM jilid 1:
11 Januari: 792 kasus baru, 522 sembuh, 70 meninggal
12 Januari: 844 kasus baru, 715 sembuh, 65 meninggal
13 Januari: 815 kasus baru, 745 sembuh, 71 meninggal
14 Januari: 981 kasus baru, 778 sembuh, 69 meninggal
15 Januari: 1.198 kasus baru, 868 sembuh, 63 meninggal
16 Januari: 1.160 kasus baru, 731 sembuh, 54 meninggal
17 Januari: 974 kasus baru, 985 sembuh, 57 meninggal
18 Januari: 848 kasus baru, 822 sembuh, 78 meninggal
19 Januari: 972 kasus baru, 814 sembuh, 89 meninggal
20 Januari: 955 kasus baru, 830 sembuh, 78 meninggal
21 Januari: 1.134 kasus baru, 968 sembuh, 60 meninggal
22 Januari: 1.056 kasus baru, 794 sembuh, 71 meninggal
23 Januari: 919 kasus baru, 851 sembuh, 59 meninggal
24 Januari: 901 kasus baru, 948 sembuh, 56 meninggal
25 Januari: 888 kasus baru, 842 sembuh, 59 meninggal.