"Agar tidak terlalu banyak pasien luar daerah mengalir ke Kota Surabaya. Kalau fasilitas penanganan pasien COVID-19 di daerah-daerah diperbanyak dan diperbaiki, kami sedikit diringankan," kata Wakil Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto kepada wartawan, Selasa (26/1/2021).
Kedua, Pemkot Surabaya pun berharap bantuan Pemprov Jatim dalam melakukan pengetatan pengamanan keluar masuk Surabaya. Khususnya di perbatasan Gresik, Sidoarjo, dan Suramadu.
"Pemprov bersama TNI/Polri bisa membantu pengetatan perbatasan ini. Karena ini antar wilayah maka, kami butuh Pemprov Jatim," ujarnya.
Dan ketiga Irvan meminta agar Pemprov Jatim menerbitkan aturan bagi pelaku perjalanan yang akan masuk ke Jatim. Terlebih lewat pintu Kota Surabaya wajib membawa hasil tes swab negatif dari daerah asal dan karantina 10 hari terlebih dahulu.
"Tiga opsi itu kami usulkan ke Pemprov, karena Pemkot Surabaya tidak bisa mengatur orang dari daerah lain misalnya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan sebagainya," katanya.
Menurut Irvan, tiga poin usulan aturan tersebut perlu dilakukan Pemprov Jatim. Sebab, dalam penerapan PPKM jilid 1 kasus COVID-19 tidak turun signifikan. Bahkan, di Kota Pahlawan kasus aktif dan kasus harian justru meningkat selama PPKM. Irvan ingin ada penurunan siginifikan kasus COVID-19 saat diberlakukan PPKM jilid 2 di Surabaya.
"Dari data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, selama PPKM peningkatan kasus sebanyak 885 dengan kenaikan harian 60 kasus per hari. Selama PPKM dua minggu, kondisi kasus baru dan kasus aktif belum menurun signifikan," jelasnya.
Selain itu, kondisi BOR di Ruang Isolasi saat PPKM jilid 1 juga belum menunjukkan penurunan signifikan atau masih di angka 74,49%. Kemudian di ruang ICU dengan ventilator masih 78,85% dan ruang ICU non-ventilator 72,73%.
Dalam data tersebut, lanjut Irvan, pasien yang masuk ICU berdasarkan KTP Surabaya sebanyak 71%. Sedangkan KTP non-Surabaya 29%. "Pasien di ruang isolasi ditempati orang dengan KTP Surabaya 70 persen dan KTP non Surabaya 30 persen," pungkasnya.
Perlu diketahui, data per Senin 25 Januari 2021 angka kumulatif COVID-19 di Surabaya sebanyak 19.510 kasus, dengan kontak erat 455.374 dan ratio tracing 1 banding 23. Kemudian, kesembuhan ada 17.972 orang, 1.288 meninggal dunia, dan 250 kasus konfirmasi dalam perawatan. (iwd/iwd)