Salah satunya berupa bubuk berwarna abu-abu. Seperti apa sampel tersebut?
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan, ledakan yang terjadi di lahan Muslikh (60) di Dusun Watuumpak, Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo tergolong sangat keras. Menurut dia, lahan bekas tambang pasir itu biasa digunakan membuang sampah dari beberapa pabrik.
"Ada sebagian perusahaan yang membuang (samah/limbah) ke sana. Seperti cat, lem, kaleng-kaleng di lokasi kami ambil. Sekarang posisinya sudah di Labfor untuk mengecek sumber ledakan. Apakah dari sampah atau ada yang membuang sesuatu di sana," kata Dony kepada wartawan di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Senin (25/1/2021).
Ia menjelaskan, penyelidikan penyebab ledakan keras pada Rabu (20/1) sekitar pukul 19.00 WIB tersebut, dilakukan secara ilmiah. Terkait keterangan sejumlah warga yang melihat fenomena bola api sesaat sebelum ledakan, sejauh ini tidak didukung dokumentasi.
"Kami secara ilmiah melalui Labfor akan kami tentukan penyebab ledakan dari mana. Agar tidak simpang siur, akan kami jawab setelah ada keterangan penyebab ledakan dari Labfor," terangnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldhy Hangga Putra menjelaskan, pihaknya telah mengambil beberapa jenis sampel dari lokasi ledakan. Yakni berupa bubuk warna abu-abu, kaleng cat, serbuk kayu, serta gabus warna kuning kecokelatan.
Seluruh sampel telah dikirim ke Labfor Polda Jatim. Dia sempat menunjukkan sampel serbuk abu-abu yang diambil dari lokasi. Bubuk warna silver ini tidak berbau.