"Awalnya sempat naik, lalu sempat turun dan stagnan. Trennya memang masih naik turun," ujar Jubir Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril kepada detikcom, Senin (25/1/2021).
Jibril menjelaskan, selama 15 hari PPKM, COVID-19 di Jatim bertambah 14.437 kasus baru. Sedangkan pasien sembuh bertambah 12.213 dan pasien yang meninggal dunia bertambah 999.
Selain itu, tambah dia, mobilitas warga berkurang 13 persen dibanding keadaan normal tanpa pembatasan. Tapi, angka itu masih jauh dari target pusat yakni 40 persen.
"Tren mobilitas masyarakat memang menurun, tapi belum mencapai target pusat. Operasi yustisi juga akan terus digencarkan," imbuhnya.
Diketahui, Jatim merupakan salah satu provinsi yang ditetapkan pemerintah pusat untuk menerapkan PPKM.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jatim No 188/11/KPTS/013/2021 tentang PPKM Untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19, ada 15 daerah yang sudah menerapkan PPKM sejak 11 Januari lalu hingga 25 Januari.
Ke-15 daerah itu yakni Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Lamongan, Ngawi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Nganjuk, dan Kabupaten Kediri.
Zona merah COVID-19 sendiri akan diperbarui secara berkala setiap Selasa oleh Satgas COVID-19 Pusat.
Berikut detail penambahan kasus baru COVID-19 di Jatim selama 15 hari masa PPKM jilid 1:
11 Januari: 792 kasus baru, 522 sembuh, 70 meninggal
12 Januari: 844 kasus baru, 715 sembuh, 65 meninggal
13 Januari: 815 kasus baru, 745 sembuh, 71 meninggal
14 Januari: 981 kasus baru, 778 sembuh, 69 meninggal
15 Januari: 1.198 kasus baru, 868 sembuh, 63 meninggal
16 Januari: 1.160 kasus baru, 731 sembuh, 54 meninggal
17 Januari: 974 kasus baru, 985 sembuh, 57 meninggal
18 Januari: 848 kasus baru, 822 sembuh, 78 meninggal
19 Januari: 972 kasus baru, 814 sembuh, 89 meninggal
20 Januari: 955 kasus baru, 830 sembuh, 78 meninggal
21 Januari: 1.134 kasus baru, 968 sembuh, 60 meninggal
22 Januari: 1.056 kasus baru, 794 sembuh, 71 meninggal
23 Januari: 919 kasus baru, 851 sembuh, 59 meninggal
24 Januari: 901 kasus baru, 948 sembuh, 56 meninggal
25 Januari: 888 kasus baru, 842 sembuh, 59 meninggal.