Magma Keluar dari Gunung Raung yang Erupsi hingga Muncul Cahaya Api

Magma Keluar dari Gunung Raung yang Erupsi hingga Muncul Cahaya Api

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 25 Jan 2021 12:45 WIB
Banyuwangi -

Erupsi Gunung Raung memasuki babak baru. Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mengamati adanya cahaya api.

Petugas PPGA Raung, Burhan Alethea membenarkan hal tersebut. Cahaya api terlihat melalui CCTV. Dalam rekaman CCTV itu, awan yang berembus di atas puncak Gunung Raung terlihat memantulkan warna merah api.

"Memang semalam terlihat di CCTV. Secara kasat mata tidak terlihat karena itu (sumber cahaya api) ada di dalam kaldera," ujarnya kepada detikcom, Senin (25/1/2021).

Cahaya merah api itu, kata Burhan, muncul sekira pukul 22.00 WIB, Minggu (24/1). Cahaya berwarna merah muncul di awan dari pantulan sumber cahaya yang diduga adalah magma yang sudah keluar.

"Itu lah yang dinamakan letusan strombolian. Ada lontaran batu pijar dan lava di dalam kaldera seperti pada umumnya letusan Raung. Terpantau sejak malam hingga pagi," tambahnya.

Sehari sebelumnya, muncul awan putih di atas permukaan puncak. Burhan memprediksi, awan putih itu muncul karena keluarnya magma dari dalam kaldera Gunung Raung. Magma yang keluar melewati lokasi yang memiliki kandungan uap air. Sehingga muncul uap putih di puncak gunung.

"Jadi magma sudah keluar. Ditandai pagi hari awan kelabu menjadi putih beberapa jam, kemudian malam hari terlihat cahaya api di asap yang muncul," tambahnya.

Untuk kegempaan pun juga berbeda. Pengamatan PPGA Raung, gempa embusan lebih besar dibandingkan dengan gempa tremornya. Hal ini dikarenakan magma sudah keluar dan berada di kaldera. Sebelumnya, gempa tremor lebih dominan dibandingkan dengan gempa embusan, karena magma mencari jalan keluar di permukaan kaldera.

"Ada perbedaan sejak asap putih keluar. Kegempaan embusan berbanding terbalik lebih besar embusan dari tremor. Kalau asap kelabu kemarin mendobrak jalan keluar magma dari atas dan sekarang terbuka malah terbalik," tambahnya.

Dalam data 6 jam pengamatan PPGA Raung tertulis, Gunung Raung terpantau jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 300-500 m di atas puncak kawah. Asap mengarah ke timur dan teramati cahaya api dari CCTV.

Untuk kegempaan, gempa embusan terjadi 56 kali dengan amplitudo 1-17 mm serta durasi 30-95 detik. Gempa tremor non-harmonik terpantau 56 dengan amplitudo 2-12 mm dan durasi 113-232 detik. Tektonik jauh terjadi 2 kali dengan amplitudo 8-9 mm, S-P 13-28 detik dan durasi 41-78 detik.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI meningkatkan status Gunung Raung dari level I (normal) menjadi level II (waspada). Ini setelah Gunung Raung erupsi pada Kamis (21/1) dini hari.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.