Sebab, tangan Enny mulai membengkak karena tengah hamil 6 bulan. Mengeluhkan hal itu, Enny kemudian mendatangi kantor Dinas PMK di Pasar Turi untuk meminta bantuan.
Komandan Tim Orong-orong PMK Surabaya Widagdo Endang Suroao mengatakan, kejadian itu terjadi pada Senin (18/1). Enny datang meminta bantuan untuk melepaskan cincin dari jarinya.
"Datang ke kantor PMK Pasar Turi. Terus kita bantu keluarkan gak lebih dari 20 menit," kata Widagdo kepada detikcom, Kamis (21/1/2021).
Widagdo menuturkan, proses pemotongan cincin kawin Enny tidak terlalu sulit dan lama. Karena cincin terbuat dari emas dan langsung dipotong dengan gerinda kecil.
"Ngeluarinnya relatif mudah karena motongnya dengan grindra kecil dan cincin terbuat dari emas. Kalau yang agak sulit itu dari monel cincinnya," ujar Widagdo.
Sedangkan untuk pengaman jari, lanjut Widagdo, petugas memasang plat di jari Enny. Hal itu dilakukan agar jari tidak terkena gerinda saat memotong cincin.
"Sebelum dipotong (cincin), jarinya kami beri pengaman dengan dipasang plat. Agar tak kena gerinda," terangnya.
Menurut Widagdo, petugas damkar kerap diminta tolong warga yang menemui kesulitan mengeluarkan cincin kawin. "Sebelumnya itu Hari Minggu juga ada warga yang minta tolong. Kalau yang sebelumnya itu tangannya bengkak karena berusaha dicopot tapi malah bengkak dan gak bisa keluar," pungkas Widagdo. (sun/bdh)