"PPKM tidak efektif," ujar Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga, dr Windu Purnomo kepada detikcom, Rabu (20/1/2021).
Windu melihat kebijakan PPKM terkesan dilakukan setengah hati. Bahkan, kebijakan ini dirasa hanga formalitas belaka dan tidak berjalan efektif.
"Bisa diprediksi kebijakan formalitas ini kurang efektif. Selama aktivitas non esensial tetap jalan ya begini ini (hasilnya)," jelasnya.
Kasus COVID-19 sendiri khususnya di Jatim, menurut Windu, tidak melandai selama penerapan PPKM. Kasus COVID-19 di Jatim masih stagnan di atas angka 800 kasus per-harinya.