"Sampai hari ini sudah ada 31 balita (anak usia 0-5 tahun) terkonfirmasi COVID-19. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (20/1/2021).
Oleh sebab itu, lanjut dr Langit, anak-anak juga tergolong usia rentan terinfeksi COVID-19. Karena virus Corona menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.
"Semua usia rentan tertular COVID-19," ujarnya.
Kasus COVID-19 pada balita di Kabupaten Mojokerto, menurut dr Langit, mayoritas terdeteksi dari para orang tua yang lebih dulu terinfeksi virus Corona.
"Kasus pada balita mayoritas OTG (tanpa gejala klinis). Balita kebanyakan tertular dari orang tuanya. Ada juga balita dengan gejala klinis demam, batuk dan pilek," terangnya.
Meski begitu, kata dr Langit, COVID-19 tetap saja berbahaya bagi balita. Karena infeksi virus tersebut bisa mengakibatkan kematian. Khususnya pada balita yang mempunyai penyakit penyerta, seperti asma.
Untuk mencegah balita tertular virus Corona, dr Langit mengimbau para orang tua memakaikan masker kepada anak-anak saat mengajak mereka beraktivitas di luar rumah. Jika kesulitan memakaikan masker, sebaiknya para orang tua mengajak anak-anak di rumah saja.
"Agar tidak menularkan COVID-19 ke anak-anak, sebaiknya para orang tua memakai masker meski di rumah kalau mengalami gejala klinis, seperti batuk. Sering mencuci tangan dan jaga jarak dengan anak-anak," tandasnya.
Hingga hari ini, terdapat 1.855 warga Kabupaten Mojokerto yang terinfeksi COVID-19. Terdiri dari 126 pasien dalam perawatan, 1.667 pasien sembuh, serta 62 pasien meninggal dunia.