Kasubbag Dokumentasi dan Komunikasi Pimpinan (Dokpim) Setda Trenggalek, Benny Wijaya membenarkan peristiwa tersebut.
"Rentetan tanah longsor itu terjadi kemarin, tersebar di Kecamatan Panggul, Munjungan dan Kecamatan Dongko. Untuk keruskaanya ada yang sedang ada juga yang ringan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,," kata Benny, Minggu (17/1/2021).
Di Kecamatan Panggul longsor terjadi di Dusun Karang Desa Wonocoyo dan Desa Panggul. Material longsor menimpa dapur milik Patiman serta Katirun. Tak hanya itu longsor juga terjadi di depan rumah Suparlan sehingga sebagian akses jalan tertutup material longsor.
"Kemudian di Dusun Norejo, Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, tanah longsor menimpa dapur rumah milik Ibu Suliati, dindingnya jebol," ujarnya.
Sementara bencana serupa juga terjadi di ruas jalan di Desa Sobo, Kecamatan Munjungan. Pada ruas jalan utama antar kecamatan itu, tebing sepanjang 20 meter longsor dan menutup badan jalan. Akibatnya akses dari Kecamatan Munjungan ke Kecamatan Panggul menjadi terganggu.
"Kemudian di Kecamatan Dongko, tanah longsor terjadi di Desa Salamwates. Longsor ini terjadi pada halaman dan pagar rumah milik Ekan, akibatnya material longsor menimpa teras milik Paid yang ada di bawahnya, serta menyeret teras milik Ekan," jelas Benny.
Terkait sejumlah bencana tanah longsor tersebut sejumlah relawan dari BPBD, TNI, masyarakat sekitar dan unsur kebencanaan lain telah turun tangan membantu proses pembersihan material longsor.
"Titik longsor ini rata-rata di daerah pegunungan dan rumah penduduk tersebut berada dekat dengan tebing. Di sisi lain kondisi curah hujan memang cukup tinggi, sehingga memicu longsor tersebut," ujarnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di zona rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada saat terjadi hujan deras.