Surabaya - Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyebut, mal tertib dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM). Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan secara berkala di mal, terlebih saat akhir pekan.
Menurut Whisnu, pihaknya tetap akan mengelar operasi setiap hari. Khususnya di pusat perbelanjaan, rumah makan maupun restoran.
"Jadi tenaga sudah kita hitung kekuatan kita yang ada di Pemkot. Nanti juga dari Pak Kapolda, Pak Pangdam, Pak Pangko Armada Dua juga menyiapkan bantuan apabila kita membutuhkan tambahan tenaga," kata Whisnu kepada wartawan di Tunjungan Plaza, Senin (11/1/2021).
Selain pengawasan di pusat perbelanjaan, Whisnu menyampaikan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan di batas Kota Surabaya, bersama TNI/Polri dalam PPKM. Lalu akan melakukan tes swab secara random.
"Pengawasannya kita dengan teman-teman jajaran TNI dan Polri sudah kita siapkan. Jadi nanti di batas-batas kota itu ada check point," ujar Whisnu.
"Ada penebalan, bukan penutupan tetapi ada filterisasi bagi yang mau masuk tapi tidak commuter. Artinya bukan yang bekerja di Surabaya akan kita random check untuk melakukan swab," lanjut Whisnu.
Selain itu Whisnu juga menyampaikan, di jajaran Pemkot Surabaya juga sudah memberlakukan work from home (WFH) 75 persen. Sesuai dengan surat edaran wali kota.
"Untuk WFH 75 persen di jajaran pemkot sudah saya beri edaran. Bagi yang tidak punya komorbid itu tetap bisa masuk, tapi berada di lapangan untuk membantu petugas lapangan. Besok pun akan kita cek ke pasar-pasar tradisional untuk memantau protokol kesehatan," ungkap Whisnu.
Sementara terkait denda, Whisnu menegaskan, akan langsung diberlakukan denda administratif sesuai dengan aturan Perwali. Tidak lagi ada peringatan.
"Sekarang sanksinya langsung denda, tidak ada peringatan lagi. Karena kita sudah anggap sosialisasi tentang aturan itu sudah masif dari kemarin," jelas Whisnu.
Terkait tempat hiburan malam, Whisnu menambahkan, saat ini sudah tidak ada lagi yang buka. Jika ada yang nekat buka selama pandemi akan dilakukan penutupan.
"Sejauh ini tidak ada yang buka, karena itu tutup. Kemarin operasi kita ketika ada panti pijat yang buka langsung kita tutup. Itu terjaring 40 orang langsung kita swab semua dan kita kenakan sanksi yustisi," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini