"Meninggal dunianya dr Sarojo Hartoserojo, spesialis anak, menambah daftar nakes meninggal dunia terpapar COVID-19, karena demam tinggi tidak kunjung turun," ujar Jubir Satgas COVID-19 Kota Probolinggo, dr Abraar Khuddah saat dikonfirmasi, Minggu (10/1/2021).
Dokter Sarojo merupakan warga Jalan KH Hasyim Asyari, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Ia 6 hari dirawat di ruang isolasi tekanan negatif RSUD dr Mochammad Saleh. Namun kondisi kesehatannya terus memburuk.
Jenazah langsung disalatkan di depan kamar jenazah dan langsung dibacakan doa yang dipimpin tokoh agama sekaligus teman korban. Setelah itu dikebumikan di tempat pemakaman umum di tempat tinggalnya.
"Sangat kehilangan kepergian dr Sarojo. Selain orangnya baik dan disiplin saat melaksana tugas merawat anak yang sedang sakit, dan selalu membimbing juniornya untuk menangani medis dan pertolongan pertama pada anak-anak sedang sakit," kata dr Aminudin, teman korban.
Satgas COVID-19 menjelaskan, selain terpapar COVID-19, dr Sarojo juga menderita geriatri, penyakit usia tua. "Sejak Selasa dirawat di ruang isolasi di RSUD dr Mochammad Saleh. COVID-19 bisa dikatakan virus seribu wajah, karena siapa saja bisa terpapar COVID-19. Hanya dengan protokol kesehatan dan jaga imun untuk menghindari paparan COVID-19," Jubir Satgas COVID-19 Kota Probolinggo menambahkan.
Meninggalnya dr Sarojo menambah angka kematian tenaga kesehatan di Kota Probolinggo karena terpapar COVID-19. Hingga saat ini, data dari Dinkes Kota Probolinggo, orang yang terpapar COVID-19 mencapai 1.635 orang. Yang masih dirawat 252 pasien, yang sembuh 1.267 pasien, dan yang meninggal mencapai 116 orang.