PTS General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Indah Preastuty menjelaskan, jumlah penumpang tertinggi pada masa pandemi COVID-19 terjadi pada Bulan Desember, mencapai 605.795 penumpang.
Baca juga: Jumlah Penumpang Pesawat Turun Drastis |
Secara total, kinerja Bandara Juanda menyumbang 21 persen dari total kinerja operasional perusahaan. Di mana jumlah penumpang yang telah dilayani oleh 15 bandara di bawah kelolaan PT Angkasa Pura I (Persero) selama 2020 sebanyak 31,8 juta dan 385 ribu pergerakan pesawat.
"Namun jika dibandingkan dengan trafik tahun 2019 untuk Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya terjadi penurunan 59 persen, karena terdapat pembatasan perjalanan sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19," kata Indah melalui rilisnya, Minggu (10/1/2021)
Menurut Indah, meski secara total jumlah trafik tahun ini tidak setinggi kinerja tahun lalu, namun data per bulan menunjukkan peningkatan. Terutama sejak pertengahan tahun atau Triwulan III.
"Sebagai pengelola bandara, kami bersama instansi komunitas bandara tetap mengoptimalkan penerbangan. Baik dari dan menuju Bandara Juanda dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan yang mengacu pada aturan protokol kesehatan, melalui proses pemeriksaan dokumen syarat penerbangan dan penyediaan fasilitas pendukung syarat penerbangan lainnya. Seperti layanan tes COVID-19," ungkap Indah.
Untuk forecast trafik di 2021 ini, jumlah penumpang diperkirakan akan mencapai 11,8 juta penumpang, sedangkan pergerakan pesawat diperkirakan akan mencapai 94.876 pergerakan. Kemudian untuk kargo diperkirakan akan mencapai 63 juta kg. Menurut Indah, pihaknya tetap optimis menghadapi 2021.
Ia meyakini bahwa kinerja tahun ini akan meningkat kembali. Mengingat bahwa pemerintah segera akan mengeluarkan vaksin COVID-19 untuk masyarakat.
Indah mengimbau masyarakat untuk tetap memenuhi semua persyaratan untuk berpergian, atau pun datang di Bandar Udara Internasional Juanda.
"Saat ini Bandara Juanda secara konsisten telah menerapkan protokol kesehatan mulai dari pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo scanner, pemasangan dispenser cairan pembersih tangan, pengaturan jarak di ruang tunggu, pemasangan stiker pembatas jarak antrian, hingga pembentukan tim sinergitas untuk patroli penerapan protokol kesehatan. Kami berharap kepercayaan pengguna jasa semakin meningkat seiring dengan peningkatan protokol kesehatan yang terus kami lakukan," pungkas Indah.