Kepala Bidang Perpustakaan, Disperpusip Kota Blitar Ronny Yoza Pasal Bessy mengatakan, awalnya ada dua pegawai yang mengalami gejala klinis mengarah ke COVID-19. Di antaranya demam dan hilangnya indra penciuman. Ronny lantas meminta keduanya melakukan tes swab mandiri. Dan ternyata, hanya satu yang positif COVID-19.
"Keduanya warga Kecamatan Sananwetan. Karena rumah isolasi penuh semua, walaupun satunya negatif tetap saya minta isolasi mandiri selama 10 hari. Dan sudah saya koordinasikan dengan Camat Sananwetan," ujar Ronny dikonfirmasi detikcom, Sabtu (9/1/2021).
Kebetulan, lanjut dia, kedua pegawainya itu bertugas di bagian layanan di depan. Sehingga untuk mengeliminir paparan virus makin luas, maka diputuskan menutup sementara layanan kantor ini selama dua pekan.
Baca juga: Kadinkes Jatim Positif COVID-19 |
"Kemarin langsung disemprot disinfektan seluruh ruangan dan area kantor lainnya. Penutupan pelayanan Disperpusip dilakukan selama dua pekan. Yakni, mulai Rabu (6/1) hingga Senin (25/1)," tegasnya.
Hari ini, tracing dan testing dilakukan Satgas COVID-19 Kota Blitar kepada sekitar 25 kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi positif. Tes swab massal dilakukan di Puskesmas Kepanjenkidul.
Ronny menambahkan, selama kantornya tutup, pelayanan secara online akan dimaksimalkan. Selain itu, kendati pelayanan ditutup namun sejumlah pegawai lainnya tetap masuk seperti biasanya. Sebab, banyak pegawai yang tidak melakukan kontak ataupun satu ruangan dengan pegawai yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 itu.
"Saat ini pelayanan peminjaman buku dan sebagainya sudah dialihkan ke online. Yang jelas hanya pelayanannya saja yang ditutup. Tetapi untuk pegawai lainnya, tetap masuk dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, sebagai antisipasi," pungkasnya.
Tonton video 'Jadwal Vaksinasi COVID-19 di Indonesia':
(fat/fat)