8 Orang dipanggil soal pesta ulang tahun yang digelar di Singapore Waterpark di Desa Karangsari, Rejotangan, Tulungagung. Unit Pidana Khusus Satreskrim Polres Tulungagung memeriksa pesta yang diduga melanggar protokol kesehatan saat pandemi COVID-19.
Kanit Pidsus Satreskrim Polres Tulungagung Iptu Didik Rianto, mengatakan saat ini hajatan yang diduga melanggar protokol kesehatan tersebut dalam status penyelidikan.
"Jadi atas viralnya video tersebut kami dari kepolisian, langsung mengambil langkah penyelidikan dengan memeriksa para pihak yang ada kaitannya dengan kegiatan tersebut," kata Didik, Sabtu (9/1/2021).
Mereka yang dimintai keterangan di antaranya pemilik lokasi, penyelenggara pesta, penerima tamu hingga tamu undangan. Mereka dimintai keterangan seputar kegiatan pesta ulang tahun dari anak pemilik wisata waterpark tersebut.
"Dari keterangan saksi, kami dapatkan informasi, acara ulang tahun tersebut digelar pada hari Rabu, tanggal 6 Januari 2021, mulai pukul 18.30 WIB sampai dengan 21.00 WIB," ujarnya.
Dalam tahap penyelidikan ini polisi juga melakukan langkah proaktif dengan mendatangi beberapa saksi, guna mendapatkan keterangan yang lengkap.
"Kami lebih fleksibel, agar kasus ini dapat tertangani dengan maksimal," imbuhnya.
Dalam perkara ini, para penyelenggara diduga melanggar pasal 93 UU No 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Sebelumnya video pesta ulang tahun di Tulungagung viral di medsos. Video tersebut digelar di tengah pandemi COVID-19, diduga tanpa menerapkan protokol kesehatan. Video itu diunggah di status Instagram waterpark_singapore dan nicokim.official.
Video berdurasi 25 detik tersebut memperlihatkan keriuhan dan hingar bingar pesta ulang tahun. Dalam video itu para tamu undangan didominasi para remaja tampak berjoget ria dan menari. Beberapa remaja tampak memakai masker, namun sebagian besar tanpa memakai masker dan berkerumun.
sebuah video hingar hingar pesta ulang berdurasi 25 detik viral di media sosial. Pesta yang digelar di Singapore Waterpark Rejotangan itu digelar pada masa pandemi COVID-19 dan diduga tanpa menerapkan protokol kesehatan.