"Dalam sepekan ini ada lima trip per hari. Tiga kapal kita catat muatannya mencapai 100 persen dan dua lainya 80 persen, jadi rata-rata 90 persen," kata Kepala DPD Gapasdap Provinsi Jawa Timur, Sunaryo kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
Sunaryo menambahkan angka tersebut masih berpotensi terus naik. Apalagi saat ini pergudangan di Surabaya masih tutup. Dirinya optimis jika aktivitas pergudangan di Surabaya sudah buka dan berjalan normal maka muatan akan lebih banyak lagi.
"Biasanya awal tahun ramai. Jadi diperkirakan akan ada peningkatan jika pergudangan sudah mulai buka. 80 persen muatan kita diisi logistik, baru sisanya kendaraan pribadi," tegasnya.
Padahal, dari tujuh kapal yang seharusnya beroperasi di jalur tersebut baru ada empat kapal yang berjalan. Yaitu KMP Parama Kalyani, KMP Dharma Ferry VIII, KMP Swarna Cakra dan KMP Jambo X. Sedangkan tiga kapal lainya yaitu KMP Liputan XII, KMP Portlink VII dan KMP Munic VII masih docking hingga kemarin.
Namun dalam sepekan ke depan rencananya 3 kapal yang sebelumnya docking diharapkan bisa ikut beroperasi. Dengan tujuh kapal yang beroperasi itu, nantinya setiap kapal hanya butuh waktu tiga jam untuk bongkar muat dan berangkat.
"Sementara ini masih enam jam. Karena belum semua beroperasi. Tapi sejak awal dibuka memang sudah banyak kendaraan yang ikut," ungkapnya.
"Dengan adanya kapal lintasan Ketapang-Lembar ini bisa memangkas biaya logistik," tegasnya.
Sementara itu, Iwan,36, salah satu penumpang kapal jurusan Ketapang Lembar mengatakan jika yang menjadi daya tarik dari rute baru ini adalah waktu tempuhnya. Untuk sopir logistik seperti dirinya, ketepatan waktu menjadi salah satu pertimbangan.
"Barang yang saya bawa bawang merah yang bisa cepat busuk jika tidak segera tiba di lokasi tujuan," katanya.
Meski ada selisih harga dari penyeberangan Tanjungwangi-Gili Mas, pria asal Bima itu mengaku tak jadi masalah. Karena jika waktu perjalanan kapal terlalu lama justru menimbulkan kerugian untuk barang yang dibawanya.
"Saya dengar kapal ini (Ketapang Lembar) lebih cepat. Karena itu saya coba. Kalau untuk fasilitas kapal lebih bersih, tapi saya butuh ketepatan waktu," pungkasnya.