Korban yakni Kumariah (21), warga Desa Jrebeng, Kecamatan Wononerto. Ia jatuh ke septic tank sekitar pukul 13.00 WIB. Polisi dari Polsek Wonomerto kemudian melakukan penyelidikan.
"Korban melintas di pembuangan tinja atau septic tank, terperosok. Korban sempat minta tolong ke ibunya. Namun ibunya juga terjatuh. Meski keluarga korban tidak mau jasad korban divisum, namun polisi tetap melakukan penyelidikan. Apakah murni musibah atau ada hal lainnya" ujar Kapolsek Wonomerto, Iptu Agus Wahyono saat dikonfirmasi, Senin (4/1/2021).
Korban terjatuh ke septic tank berukuran 1 × 1 meter dengan kedalaman sekitar 4 meter. Ia tewas tertimpa bongkahan beton saat sang ibu, Sukarni (54) mencoba menolongnya.
Peristiwa jatuhnya korban bermula saat ia hendak meletakkan meja di atas beton septic tank yang sudah retak. Karena beban terlalu berat, akhirnya beton tersebut ambrol hingga korban terperosok.
Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Keluarga korban sepakat menolak visum dan memilih jenazah Kumariah segera dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. Kejadian itu dianggap musibah.
"Meski sudah murni karena kecelakaan, namun pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan. Ditakutkan ada unsur kesengajaan korban terjatuh ke dalam kubangan tinja," pungkas Iptu Agus.