Dinas Pendidikan Banyuwangi dan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur sepakat memberikan waktu kepada sekolah untuk kembali mempersiapkan diri. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Banyuwangi, Istu Handono mengatakan, pihaknya masih belum mengizinkan 57 SMA/SMK menggelar sekolah tatap muka.
"Belum ada PTM (Pembelajaran tatap muka) ya. Kita masih lakukan pembelajaran online," ujarnya kepada wartawan, Senin (4/1/2021).
Untuk menggelar sekolah tatap muka, kata Istu, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Satgas COVID-19 Kabupaten Banyuwangi. "Kita masih menunggu hasil vidcon bersama Kepala BNPB dan kepala sekolah. Sementara KBM kita lakukan secara daring," tambahnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan, pada dasarnya pihaknya ingin mengedepankan kesehatan dan keselamatan guru, orang tua, siswa dan masyarakat sebelum uji coba PTM digelar. Karena itu, PTM di Banyuwangi belum bisa digelar tepat pada 4 Januari 2021. Dinas Pendidikan memberikan waktu kepada sekolah dan Satgas COVID-19 Kecamatan untuk melakukan verifikasi ulang.
Jika nantinya sudah siap, kata Suratno, penerapan PTM akan dilakukan secara bertahap. Yang pertama akan dimulai dari jenjang SMP dan kelas atas. Yaitu kelas 4,5 dan 6 SD. Sedangkan untuk jenjang kelas bawah dan TK sementara dianjurkan untuk belajar di rumah sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan. Kemudian untuk kuota siswa yang diperbolehkan datang ke sekolah akan mengacu pada zonasi.
Wilayah atau kecamatan yang kasus penularannya masih rendah akan memiliki jumlah kuota yang berbeda dengan wilayah yang jumlah kasusnya sudah tinggi.
"Kuota nanti situasional. Camat bisa memberikan pertimbangan. maksimum 50 persen. Kita juga masih mengajukan rekomendasi dari Ketua Satgas COVID-19 untuk teknis dibukanya PTM," tambahnya.
Saat ini, berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Banyuwangi, terdapat 221 kasus COVID-19 aktif. Sebanyak 63 pasien dirawat di rumah sakit, 5 orang isolasi di Balai Diklat dan sisanya isolasi mandiri.