"Hari pertama masuk kerja setelah cuti, saya mau evaluasi dan cek perkembangan COVID-19. Terutama satu bulan terakhir ada puluhan kasus setiap hari," tutur Ipong kepada wartawan saat ditemui di rumah dinas Pringgitan, Senin (28/12/2020).
Ipong menambahkan dalam tiga bulan terakhir peningkatan kasus terjadi luar biasa. Terutama satu bulan terakhir meningkat 100 persen dibanding kasus COVID-19 di tujuh bulan sebelumnya.
"Kita harus menentukan langkah berikutnya. Menurut laporan tempat isolasi sudah penuh, rencana mau memakai kampung reog tapi ada penolakan dari perajin di sana," terang Ipong.
Ipong pun punya gagasan bangunan eks pondok pesantren Al Mawaddah di Babadan bisa dipergunakan kembali meski membutuhkan biaya besar.
"Waktu itu kenapa nggak kita pakai karena anggaran besar dan kita anggap menurun kasusnya, ternyata sekarang kasus meningkat jadi kita rencana mau pakai eks ponpes Al Mawaddah," jelas Ipong.
Selain itu, pihaknya tetap akan melakukan konsolidasi menyelesaikan pekerjaan hingga masa akhir jabatannya pada 16 Februari 2021 mendatang.
"Saya mau rapat dengan tim anggaran, APBD 2021 sudah disahkan tentu ada konsolidasi untuk melaksanakan APBD tersebut," tandas Ipong.
Sebab, menurutnya setiap pemimpin memiliki gaya tersendiri. Dia pun beru saja menyiapkan para birokrat dalam menyambut kepemimpinan baru.
"Saya akan menguatkan birokrasi agar siap menyongsong kepemimpinan baru karena pasti setiap pergantian pemimpin ada perbedaan gaya dalam memimpin," pungkas Ipong. (iwd/iwd)