Epidemiologi Universitas Airlangga Windu Purnomo mengatakan varian baru virus Corona hingga saat ini belum terdeteksi. Meski begitu, tak salah jika pemerintah harus berani menutup pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan.
"Harus kita antisipasi. Tapi kurang cepet. Jangan seperti sekarang ini. Saya dengar Batam saja yang dekat dengan Singapura yang warganya membawa virus dari Inggris tapi pintu masuk di pelabuhan Batam masih terbuka," ujar Windu kepada detikcom, Senin (28/11/2020).
"Jadi artinya kita ini selalu lamban. Dulu ya gitu. Negara lain sudah ada COVID kita malah membuka pariwisata didiskon dan sebagainya. Ini pintu-pintu (bandara dan pelabuhan) harus segera ditutup," tambah Whindu.
Tak hanya itu, Windu juga menyarankan untuk sementara waktu warga negara asing (WNA) agar dilarang masuk ke dalam negeri. Kalaupun memang harus masuk, maka orang tersebut harus menjalani masa karantina selama 14 hari.
Jangan sampai ada warga negara dari luar yang sudah terpapar virus jangan sampai masuk ke Indonesia. Kecuali kalau warga kita pulang ya oke lah. Tapi kalau dia datang dia harus dikarantina. Ya minimal 14 hari," tegasnya.
Kebijakan itu lanjut Windu, mutlak harus dilakukan pemerintah, karena jika sampai varian baru Corona itu masuk, maka akan sangat membebani lagi. Ia pun mengingatkan pemerintah agar tak hanya fokus pada mendatangkan vaksin saja.
"Kita ini sama kasus ini sudah terbebani sekali, jangan sampai ketambahan kasus varian baru yang lebih menular. Jadi menteri yang baru jangan terlalu fokus pada vaksin saja. Karena saya dengar dipilihnya menteri baru karena memang hanya difokuskan pada pendatangan vaksin," bebernya.
Menurut Windu, virus Corona sebenarnya di Indonesia sendiri sudah melakukan mutasi sejak pertengahan tahun. Namun memang saat ini belum ada statemen dari ahli virus yang menyatakan mutasi apakah sudah masuk atau belum.
"Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah terjadi beberapa mutasi, yang sudah dideteksi. Unair juga sudah deteksi sejak sebelum pertengahan tahun ini sudah ada. Nah tetapi yang Inggris ini atau B117 kalau gak salah jenisnya itu. Apakah sudah masuk Indonesia atau belum? Saya tidak tahu. Karena belum ada statemen dari peneliti virus," paparnya.
"Tapi tentu untuk penanganan tentu akan sangat menyusahkan. Karena kasus kita masih terus melonjak naik belum sampai ke puncak. Nanti kalau ketambahan ini lagi, tambah gak karu-karuan," tandas Windu.