Tolong! RS di Surabaya Overload Pasien COVID-19 dan Kekurangan Nakes

Tolong! RS di Surabaya Overload Pasien COVID-19 dan Kekurangan Nakes

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 28 Des 2020 12:23 WIB
Sebulan Poli Khusus Terima 2.000 Lebih Orang
RS Unair (Foto file: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Beberapa RS di Surabaya yang menangani pasien COVID-19 masih overload. Kondisi overload di ruang isolasi maupun di IGD. Akibatnya RS kini mulai kewalahan dengan banyaknya pasien yang masuk.

Seperti RS Khusus Infeksi (RSKI) Unair Surabaya. Hingga kini masih ada pasien yang masih menunggu di IGD untuk mendapat ruangan.

"Inggih (iya), makin banyak yang datang. Saat ini ada 8 yang tersisa di IGD belum bisa masuk ruangan, pekan lalu ada 6 pasien. Saat ini mulai kewalahan karena banyak pasien yang masuk, tertahan di IGD tidak bisa masuk ruangan," kata Jubir Satgas COVID-19 RS Unair, dr Alfian Nur Rasyid SpP saat dihubungi detikcom, Senin (28/12/2020).

Banyaknya pasien COVID-19, jelas dia, membuat RS Unair kekurangan tenaga kesehatan (nakes). Apalagi ada nakes yang terinfeksi virus COVID-19 saat bertugas, sehingga tidak bisa melakukan pelayanan.

"Kurang nakes. Sempat buka rektrumen sekitar 1 bulan lalu, saat ini pegawai baru, sudah mulai bekerja setelah orientasi minggu lalu. Ada sekitar 80-an. 45 Di antaranya perawat, sisanya profesi lain termasuk apoteker, asisten dan lainnya," ujarnya.

Ia pun berharap ada bantuan nakes dari pemerintah seperti sebelumnya. Sebab, hingga kini belum ada bantuan nakes dari pemerintah.

"Untuk relawan belum ada bantuan seperti yang dulu. Belum ada informasi untuk itu. Tapi kita berharap ada tambahan relawan untuk membantu seperti sebelumnya. Saat ini kami memiliki 300-400 nakes dan TT (Tempat tidur) lebih dari 50," jelasnya.

Lihat juga video 'Kata Dirjen WHO soal Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara RS Husada Utama (RSHU) Surabaya juga kekurangan nakes karena pasien COVID-19 terus berdatangan. Dirut RSHU dr Didi D Dewanto SpOG mengatakan, pihaknya juga telah membuka rekrutmen nakes.

"Kita sambil jalan ada rekrutmen nakes, tapi memang tidak mudah mencari nakes yang sesuai. Saat ini kita sedang berusaha untuk menambah kapasitas nakes," kata Didi.

Dari rekruitmen yang dilakukan, baru ada 10 orang nakes diterima per tanggal 23 Desember 2020. Menurutnya, kendala dalam mencari nakes ini adalah kemampuan dan kemauan dalam merawat pasien COVID-19. Karena risikonya sangat tinggi.

Saat ditanya apakah pihaknya mendapatkan bantuan nakes dari pemerintah, Didi mengaku hingga saat ini masih melakukan rekruitmen secara mandiri.

"Belum ada bantuan nakes dari pemerintah, kita mandiri. Mungkin nanti Pemkot akan koordinasi dengan IDI untuk masalah nakes ini, tapi saya belum tahu. Kami pada dasarnya siap bila ada bantuan nakes," jelasnya.

Sedangkan RS Royal Surabaya pun juga membuka rekrutmen nakes untuk menangani pasien COVID-19. Namun Jubir COVID-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya tidak menyebutkan jumlah pastinya.

"Mepet jumlah nakes kami. Iya ada beberapa rekrutmen (nakes) baru," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.