Kecamatan Doko, Blitar kaya akan beragam potensi alam. Satu di antaranya adalah pohon bambu. Dan ketrampilan tangan pria ini mampu mengubah limbah bambu menjadi cuan.
Kecamatan Doko terletak di sisi utara Kabupaten Blitar. Kontur perbukitan dataran tinggi ini menyimpan banyak potensi alam. Satu di antaranya adalah pohon bambu. Tak heran, wilayah ini dikenal sebagai sentra produsen tusuk sate.
Warga Dusun Purworejo Desa Resampombo, tanpa modal bisa sepuasnya memotong bambu yang tumbuh rimbun. Mereka menggunakan batang bambu itu untuk dipotong-potong menjadi tusuk sate. Dan membuang bagian bonggolnya begitu saja. Bahkan seringkali berakhir sebagai kayu bakar di tungku perapian.
Pikiran Heru Mustofa terusik melihat pemandangan itu. Pria yang mengaku lulusan SMP ini kemudian berselancar di dunia maya untuk menggali ilmu pemanfaatan bonggol bambu. Dengan keahliannya, Heru kemudian merakit sendiri mesin bubut sederhana untuk membantu merealisasikan gambaran benda yang akan dibuatnya.
![]() |
"Awalnya saya hanya bikin gelas dan mangkuk dari bonggol bambu itu. Lalu saya upload fotonya di medsos. Ternyata kok banyak yang pesan, malah ada yang minta dibikinin macam-macam," tutur pria berusia 38 tahun itu kepada detikcom, Jumat (25/12/2020).
Darah seni yang mengalir di tubuhnya menghasilkan beragam kreatifitas karya yang diminati pasar. Seperti peralatan memasak dengan bentuk unik, kotak tisu, bahkan tumbler dengan kesan klasik.
Selama berproses inilah, Heru kemudian lebih selektif memilih bahan. Jika dulu semua jenis bambu diolahnya, sekarang dia memilih jenis bambu apus. Karena bambu apus memiliki kualitas serat dan motif natural yang lebih bagus.