4 Prioritas Kiai Mutawakkil Pimpin MUI Jatim

4 Prioritas Kiai Mutawakkil Pimpin MUI Jatim

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 23 Des 2020 20:01 WIB
KH Hasan Mutawakkil Alallah resmi menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim periode 2020-2025. Ia menggantikan KH Abdushomad Buchori.
Pemilihan Ketua MUI Jawa Timur/Foto: Istimewa
Surabaya -

MUI Jawa Timur memiliki nakhoda baru setelah menggelar musyawarah daerah (Musda) selama dua hari. Nakhoda baru ini yakni KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah.

Kiai Mutawakkil menyampaikan, dirinya bukan yang terbaik dari tokoh agama atau ulama yang ada di Jawa Timur. "Saya (atas kepercayaan ini) harus jujur untuk mengatakan innalillahi wa innailaihi rajiun," ujarnya, Rabu (23/12/2020).

Menjawab amanah yang diberikan, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo tersebut mengaku siap menunaikan tanggung jawab hingga 5 tahun ke depan.

"Sesuai dengan namanya, Majelis Ulama Indonesia adalah wadah berkhidmatnya para ulama Indonesia dari berbagai macam latar belakang, kepada agama melalui tiga komponen penting. Yaitu umat, bangsa dan negara," terangnya saat sambutan.

Kiai yang juga Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini menyebutkan, ada empat penguatan peran MUI yang akan dilakukan. "(Pertama) adalah menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pembangunan melalui instrumen keagamaan dan pemerintah," ungkapnya di hadapan 13 anggota formatur.

Sedangkan penguatan kedua dan ketiga yakni memediasi masyarakat melalui pelayanan keumatan. Serta menjadi rujukan pemerintah dan masyarakat melalui sejumlah keputusan keagamaan.

"(Keempat) menjaga harmoni keagamaan di tengah kebhinekaan di masyarakat," terangnya.

Untuk dapat menjalankan empat peran di atas, menurut alumnus Pesantren Lirboyo Kediri ini, MUI harus berdamai dengan diri sendiri. Sehingga bisa menyelesaikan problem yang lebih besar. Baik untuk umat, bangsa maupun negara.

"Agar dengan selesainya persoalan dengan diri sendiri, MUI Jatim bisa menyelesaikan persoalan umat baik secara umum maupun secara khusus," paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, MUI merupakan medan sekaligus sarana dakwah. Karena itu berlaku kaidah lil wasa'ith hukmul maqashid.

Menurutnya, agar sukses, maka dakwah harus merangkul, bukan memukul, apalagi mencangkul. Harus mendidik, bukan menghardik, apalagi membidik. Harus membina, bukan mencerca, apalagi menghina.

"Itulah akhlak ulama," tegasnya.

Kiai Mutawakkil memastikan, kepemimpinannya lima tahun ke depan akan lebih menonjolkan akhlak tersebut. "Kita harus mengedepankan akhlak ulama dalam melaksanakan tugas-tugas MUI ini," lanjutnya.

Ada 13 formatur yang secara aklamasi memilih Kiai Mutawakkil sebagai Ketua MUI Jatim. Mereka adalah KH Abdusshomad Buchori selaku ketua umum demisioner, H Ainul Yaqin sebagai sekretaris demisioner, juga H Saifullah Yusuf sebagai dewan pertimbangan.

Lalu perwakilan dari sejumlah zona yakni A Halil Thahir, KH Imam Rofi'i Ismail, KH Chamzawi, KH Imam Sa'duddin, dan KH Abdullah Syamsul Arifin. Dari unsur NU ada Akh Muzakki, H Thohir Luth (Muhammadiyah), HM Roziqi (DMI), HM Ridwan Nasir (kampus), serta KH Chalil Dahlan dari pesantren. Sedangkan pendamping dari MUI Pusat ada KH Asrorun Ni'am Sholeh, selaku Ketua MUI dan H Fahrur Rozi sebagai Wakil Sekjen.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.