Sejak libur panjang akhir bulan Oktober kasus COVID-19 di wilayah kabupaten terus meningkat. Sementara di wilayah kota terjadi peningkatan kasus selama tahapan pilkada. Kondisi ini mengkhawatirkan saat menjelang libur natal dan tahun baru.
"Protokol kesehatan, memang karena mungkin kejenuhan masyarakat juga sudah mulai abai. Dan kami sebagai satgas tetap melakukan pendisipilan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, dr Shierly Marlena, Rabu (23/12/2020).
Kegiatan pedisiplinan masyarakat pada prokes mulai diintensifkan oleh Satgas COVID-19, Kepolisian maupun TNI. Pembagian masker dan pemasangan stiker ajakan memakai masker dilakukan.
"Kita sosialisasikan protokol kesehatan sambil membagi masker ke pengendara roda dua dan roda empat. Juga pada tukang becak dan pengguna jalan lainnya," kata Kasat Lantas Polres Pasuruan Kota AKP Yudiyono.
Kendornya prokes juga terjadi di Kabupaten Pasuruan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pasuruan, dr Sudjarwo, menegaskan kampanye disiplin prokes harus terus dilakukan.
"Makanya sekarang mulai diketati lagi. Masyarakat sudah jenuh. Kita jangan ikut bosan untuk mengingatkan masyarakat," terang Sudjarwo.
Khusus menjelang libur natal dan tahun baru, Sudjarwo meminta masyarakat memilih tempat wisata terbuka yang tak berpotensi memunculkan kerumunan. Masyarakat juga dianjurkan makan di restoran atau warung yang mematuhi protokol kesehatan.
"Tolong hindari wisata-wisata yang sifatnya bisa tumbuhkan kerumunan. Kalau ingin rekreasi ya cari tempat yang nggak ramai dengan pengunjung, tempat terbuka, wisata alam," harap Sudjarwo.
Sudjarwo juga mengingatkan potensi besar penularan COVID-19 di restoran maupun warung makan. Masyarakat dianjurkan memilih restoran maupun warung yang mematuhi protokol kesehatan.
"Jangan lupa, tempat makan dan minum itu sebetulnya yang paling banyak (jumlahnya) dan sedikit terlupakan. Jangan beli makanan yang penjualnya nggak pakai masker, cari tempat yang benar-benar menjaga protokol kesehatan. Di tempat kita (Pasuruan) itu masih banyak yang jual-jual nggak pakai masker padahal di situ sumber penularan karena ketika kita makan kan nggak mungkin pakai masker. Kalau terpaksa beli upayakan dibungkus saja lah," ungkapnya. (iwd/iwd)