Pakar kebijakan publik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Agus Sukristyanto mengatakan terpilihnya Risma menjadi Mensos hanya menyisakan waktu 2 bulan. Dan itu akan diisi oleh Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana.
Meski begitu, Agus menyebut Whisnu hanya sebatas meneruskan program saja dan diandaikan sebagai lame duck atau bebek yang lumpuh. Karena selaim memang wali kota secara definitif sudah ada (Eri Cahyadi) juga tak ada hal-hal strategis yang mendesak yang harus dilaksanakan.
"Dengan terpilihnya wali kota yang baru ya sebenarnya kedudukan wali kota yang lama (Whisnu Sakti) itu kalau di pemilihan presiden semacam lame duck atau bebek yang lumpuh itu. Jadi tidak ada hal-hal yang sifatnya strategis yang sifatnya mendesak diatasi," papar Agus kepada detikcom, Selasa (22/12/2020).
"Durasi waktunya tinggal 2 bulan kan. Durasi itu hanya tinggal menyelesaikan program-program yang sudah disepakati tinggal dilaksanakan saja. Itu kan ada renstra (rencana strategis) kemudian juga ada program tahunannya, ya tinggal menyelesaikan itu saja. Jadi ndak usah membuat program baru. Fungsinya wakil itu kan menggantikan wali kotanya bilamana tidak ada," tambah Agus.
Meski begitu, Agus tetap mengingatkan bahwa sepeninggal Risma ada dua hal yang tetap harus menjadi fokus penanganan yang mendesak oleh wakil wali kota. Dua hal itu yakni penanganan COVID-19 dan banjir yang saat ini sudah memasuki musim hujan.
Menurut Agus, mekanisme administrasi wakil wali kota untuk mengisi kekosongan wali kota telah tertuang dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2014. Dalam prosesnya, wali kota itu nantinya akan dilantik oleh Gubernur Jatim.
"Itu ada mekanismenya ya di UU 23 tahun 2014 itu nanti mengikuti prosedur seperti itu. Seharusnya seperti itu (pelantikan). Walaupun hanya beberapa dua bulan," tandas Agus.
Sebelumnya, Tri Rismaharini telah ditugaskan Jokowi menjadi Menteri Sosial dan akan dilantik besok. Risma mengaku untuk sementara belum mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya.
Risma mengatakan dirinya sudah berpamitan kepada Presiden Jokowi. Dan Jokowi memperbolehkan Risma untuk sementara pulang pergi (PP) Surabaya-Jakarta.
"Saya sudah matur (bilang) ke Pak Presiden. Pak, bapak gimana Surabaya. 'Wis ndak papa Bu Risma, nanti bisa pulang pergi sambil nanti proses administrasinya seperti apa' (jawab Jokowi kepada Risma)," cerita Risma dalam video call-nya kepada wartawan di Humas Pemkot Surabaya, Selasa (22/12/2020).